Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di paru-paru dan merupakan salah satu kanker yang umum terjadi di Indonesia.
Beberapa gejala kanker paru-paru yang perlu diwaspadai :
- Batuk kronis atau terus-menerus.
- Sesak napas.
- Batuk darah.
- Nyeri dada.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kehilangan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Suara serak.
- Infeksi saluran pernapasan yang sering.
Penting untuk diingat bahwa gejala-gejala tersebut tidak selalu menandakan kanker paru-paru, namun tetap perlu diwaspadai dan diperiksa secara medis. Kanker paru-paru sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pencegahan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan menghindari merokok dan paparan asap rokok, serta menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga secara rutin.
- Berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok.
- Hindari polusi udara dan paparan bahan kimia berbahaya.
- Tambah asupan sayur dan buah-buahan yang kaya akan antioksidan.
- Menghindari minuman beralkohol atau mengurangi konsumsi alkohol.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi kanker paru-paru sejak dini.
- Menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga secara rutin.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan kanker paru-paru tidak dapat menjamin sepenuhnya terhindar dari kanker paru-paru, namun dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker paru-paru. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara mencegah kanker paru-paru yang tepat untuk Anda. Untuk mendiagnosis kanker paru-paru, dokter akan mengawali pemeriksaan dengan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, serta gaya hidup pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa tanda-tanda vital dan memeriksa saluran pernapasan pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
- Foto rontgen dada: Foto rontgen dada dilakukan untuk melihat lokasi kelainan dan kondisi tumor pada paru-paru.
- CT scan atau MRI: CT scan atau MRI dilakukan untuk mengetahui ukuran serta letak tumor secara lebih mendalam, juga untuk melihat kondisi jaringan yang terdapat di sekitar organ paru-paru lainnya.
- Biopsi paru-paru: Biopsi paru-paru dilakukan untuk mendeteksi jenis kanker dengan memeriksa sampel jaringan paru menggunakan selang kecil berkamera (bronkoskopi), atau dengan jarum halus yang ditusukkan melalui dada.
- PET scan: PET scan dilakukan untuk mengetahui penyebaran dan stadium kanker paru-paru.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan pasien positif menderita kanker paru-paru, dokter akan menentukan stadium kanker paru yang diderita pasien. Hal ini untuk membantu dokter menentukan metode pengobatan yang akan diberikan. Kanker paru-paru non-small cell terbagi dalam empat stadium kanker, yaitu:
- Stadium I: Pada stadium ini, kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar atau organ sekitarnya.
- Stadium II: Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar paru-paru.
- Stadium III: Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke organ di sekitar paru-paru, seperti dinding dada atau kelenjar getah bening di tengah dada.
- Stadium IV: Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke organ di luar paru-paru, seperti hati, tulang, atau otak.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi kanker paru-paru sejak dini. Pencegahan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan menghindari merokok dan paparan asap rokok, serta menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga secara rutin