Cara Gampang Pelayanan Pendidikan Anak Tunagrahita

Cara gampang pelayanan pendidikan anak tunagrahita dapat dilakukan oleh guru ataupun orang tua. Adanya panduan yang berprinsip pada layanan khusus pendidikan anak tunagrahita akan memebrikan keuntungan dan manfaat bagi anak.

Daftar Isi

Prinsip Khusus Pelayanan Pendidikan Anak Tunagrahita

baca juga:Cara Gampang Mengenali Tanda Anak Sehat atau Sakit

Guru atau pun orang tua perlu memahami bahwa anak. anak tunagrahita memerlukan kebutuhan berbeda dari anak normal. Pelayanan khusus yang diberikan diharapkan membuat mereka mandiri. Inti dari pendidikan yang diberikan adalah membuat mereka mandiri atau setidaknya sedikit tergantung pada orang lain.

a. Prinsip kasih sayang

Anak tunagrahita mengalami kelainan dalam segi inteli- gensi akibatnya dalam tugas-tugas akademik mereka sering mengalami kesulitan. Anak tunagrahita membutuhkan kasih sayang yang tulus dari guru. Guru hendaknya berbahasa yang lembut, sabar, rela berkorban, dan memberi contoh perilaku yang baik, ramah, dan supel sehingga tumbuh kepercayaan dan semangat dari siswa untuk melakukan kegiatan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Orang tua dan anggota keluarga juga harus me- nerima keadaan anak tunagrahita. Penerimaan dengan tulus akan sangat membantu mereka.

b. Prinsip skala perkembangan mental

Prinsip ini menekankan pada pemahaman guru mengenai usia kecerdasan anak tunagrahita. Dengan memahami usia ini guru dapat menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan usia mental anak tunagrahita tersebut. Dengan demikian, anak tunagrahita dapat mempelajari materi yang diberikan guru.

c. Prinsip kecekatan motorik

Melalui prinsip ini anak tunagrahita dapat mempelajari sesuatu dengan melakukannya. Di samping itu, dapat melatih motorik anak terutama untuk gerakan yang mereka kurang kuasai.

d. Prinsip keperagaan

Kelemahan anak tunagrahita adalah berpikir abstrak dan sulit membayangkan sesuatu. Dengan segala kelemahan anak tunagrahita tersebut maka sangat penting dalam meng- ajar anak tunagrahita dapat menggunakan benda-benda konkret maupun berbagai alat peraga (model) yang sesuai. Dengan alat peraga anak tunagrahita tidak verbalisme atau memiliki tanggapan mengenai apa yang mereka pelajari. Dalam menentukan alat peraga hendaknya tidak abstrak dan menonjolkan pokok materi yang diajarkan. Hal ini menuntut guru agar dalam kegiatan pembelajaran selalu mengaitkan relevansi dengan kehidupan nyata sehari-hari. Oleh karena itu, kadang kala anak perlu dibawa ke ling- kungan sosial maupun lingkungan alam.

e. Prinsip pengulangan

Berhubung anak tunagrahita cepat lupa mengenai, apa yano dipelajarinya maka dalam mengajar mereka membutuh kan pengulangan-pengulangan disertai contoh yang ber. variasi. Olch karena itu, dalam mengajar anak tunagrahita Janganlah cepat-cepat maju atau pindah ke bahan berikut. nya sebelum guru yakin betul bahwa anak telah memahami betul bahan yang dipelajarinya. Pengulangan-pengulangan Seperti itu sangat menguntungkan anak tunagrahita karena informasi akan sampai pada pusat penyimpanan memori dan bertahan dalam waktu yang lama.

f. Prinsip korelasi

Maksud prinsip ini adalah bahan pelajaran dalam bidang tertentu hendaknya berhubungan dengan bidang lainnya atau berkaitan langsung dengan kegiatan kehidupan sehari- hari anak tunagrahita.

Prinsip maju berkelanjutan Walaupun anak tunagrahita menunjukkan keterlambatan dalam belajar dan perlu pengulangan, tetapi harus diberi kesempatan untuk mempelajari bahan berikutnya melalui tahapan yang sederhana. Jadi, maksud prinsip maju ber- kelanjutan adalah pelajaran diulangi dahulu, apabila anak menunjukkan kemajuan, segera diber bahan berikutnya. Pengulangan pembelajaran ini juga dimaksudkan sebag2ai penguatan atau reinforcement.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *