Ciri-ciri pecandu zat aditif jenis opium ditinjau dari segi fisik dan psikis pecandu

Pecandu zat aditif jenis opium, yang juga dikenal sebagai pecandu opiat, memiliki ciri-ciri fisik tertentu yang dapat menjadi tanda-tanda kecanduan. Opium adalah zat aditif yang berasal dari getah tanaman poppy dan mengandung alkaloid seperti morfin dan kodein. Alkaloid adalah senyawa organik alami yang mengandung setidaknya satu atom nitrogen. Alkaloid diproduksi oleh berbagai macam organisme termasuk bakteri, jamur, tumbuhan, dan hewan. Opium menjadi salah satu jenis narkotika yang dapat menyebabkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang.

Ciri-ciri fisik pecandu opium yang umum terlihat

  1. Gangguan tidur: Pecandu opium sering mengalami gangguan tidur yang parah. Mereka mungkin sulit tidur atau tidur dalam jangka waktu yang singkat.
  2. Perubahan berat badan: Pecandu opium sering mengalami perubahan berat badan. Mereka bisa mengalami penurunan berat badan yang signifikan karena hilangnya nafsu makan atau karena dampak negatif zat aditif pada sistem pencernaan.
  3. Kulit yang pucat: Konsumsi opium yang berlebihan dapat menyebabkan kulit pecandu tampak pucat dan tidak sehat.
  4. Mata merah, cekung dan berair: Mata pecandu opium seringkali tampak merah dan berair sebagai efek samping penggunaan zat tersebut.
  5. Penurunan kesadaran: Pecandu opium sering mengalami penurunan kesadaran dan kecenderungan untuk mengantuk sepanjang hari.
  6. Penampilan fisik yang kurang sehat: Pecandu opium mungkin tampak kurang sehat secara keseluruhan, dengan keadaan fisik yang tampak lemah, kotor, dan tidak terawat.

Ciri-ciri psikis yang umum dialami pecandu opium

Pecandu opium sering mengalami berbagai ciri-ciri psikis yang dapat mencakup perubahan perilaku, emosi, dan gangguan mental sebagai akibat dari kecanduan mereka. Berikut adalah beberapa ciri-ciri psikis yang sering dialami oleh pecandu opium:

  1. Perubahan suasana hati: Pecandu opium mungkin mengalami perubahan drastis dalam suasana hati mereka. Mereka dapat merasa euforia dan bahagia saat mereka menggunakan opium, tetapi kemudian merasa sedih, cemas, atau depresi ketika efek zat tersebut mereda.
  2. Kelesuan mental: Pecandu opium sering mengalami kelesuan mental atau ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Ini dapat mengganggu fungsi sehari-hari mereka dan produktivitas.
  3. Kecemasan dan paranoia: Penggunaan opium jangka panjang dapat meningkatkan risiko mengalami kecemasan dan paranoia. Pecandu opium dapat menjadi khawatir dan tidak percaya pada orang lain.
  4. Obsesi dan kompulsi: Pecandu opium sering merasa terobsesi dengan mendapatkan dan menggunakan zat tersebut. Mereka mungkin merasa terdorong untuk terus menggunakan opium meskipun mengetahui dampak negatifnya.
  5. Perubahan tingkah laku: Pecandu opium sering mengalami perubahan tingkah laku, termasuk penarikan diri dari keluarga dan teman-teman, kehilangan minat dalam kegiatan yang sebelumnya mereka nikmati, dan meningkatnya keinginan untuk menghindari tanggung jawab sosial dan pekerjaan.
  6. Gangguan tidur: Pecandu opium sering mengalami gangguan tidur yang dapat berdampak pada kualitas tidur mereka. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur atau mengalami gangguan tidur lainnya.
  7. Perubahan personalitas: Kecanduan opium dapat mengubah personalitas seseorang, membuat mereka menjadi lebih terisolasi, iritabel, dan sulit dihubungi. Mereka mungkin menjadi kurang peduli terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
  8. Risiko depresi dan gangguan mental lainnya: Penggunaan opium yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko pecandu mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan stres pasca trauma

Cara Mengatasi gejala kecanduan opium baik dari segi fisik 

Para pecandu opium yang telah lama mengalami kecanduan dapat mengalami gejala fisik yang serius. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gejala fisik yang dialami oleh para pecandu opium pada jangka masa lama:

  • Detoksifikasi: Proses detoksifikasi adalah cara untuk membersihkan tubuh dari zat-zat yang terkandung dalam opium. Detoksifikasi dapat dilakukan di rumah sakit atau pusat rehabilitasi narkoba yang terpercaya.
  • Terapi penggantian opioid: Terapi penggantian opioid adalah cara untuk menggantikan opium dengan obat-obatan opioid lain yang lebih aman dan tidak menyebabkan kecanduan seperti metadon atau buprenorfin. Terapi ini dapat membantu mengurangi gejala sakau dan mengurangi keinginan untuk menggunakan opium.
  • Terapi perilaku: Terapi perilaku adalah cara untuk membantu para pecandu opium mengatasi kecanduan mereka dengan mengubah perilaku dan pola pikir mereka. Terapi ini dapat membantu para pecandu opium mengatasi gejala psikologis yang terkait dengan kecanduan opium.
  • Pengobatan simtomatik: Pengobatan simtomatik dapat membantu mengatasi gejala fisik yang terkait dengan kecanduan opium seperti sakau, mual, dan diare. Obat-obatan seperti benzodiazepin, antiemetik, dan antidiare dapat membantu mengurangi gejala tersebut.

Cara mengatasi gejala psikis yang dialami oleh para pecandu opium pada jangka masa lama

  • Terapi perilaku: Terapi perilaku adalah cara untuk membantu para pecandu opium mengatasi kecanduan mereka dengan mengubah perilaku dan pola pikir mereka. Terapi ini dapat membantu para pecandu opium mengatasi gejala psikologis yang terkait dengan kecanduan opium.
  • Terapi obat: Terapi obat dapat membantu mengatasi gejala psikologis yang terkait dengan kecanduan opium seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, dan anxiolitik dapat membantu mengurangi gejala tersebut.
  • Terapi kelompok: Terapi kelompok adalah cara untuk membantu para pecandu opium berinteraksi dengan orang lain yang mengalami masalah yang sama. Terapi ini dapat membantu para pecandu opium merasa lebih terhubung dan mendapatkan dukungan dari orang lain.
  • Terapi alternatif: Terapi alternatif seperti meditasi, yoga, dan akupunktur dapat membantu mengurangi gejala psikologis yang terkait dengan kecanduan opium. Terapi ini dapat membantu para pecandu opium merasa lebih tenang dan rileks.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *