Mimisan adalah kondisi di mana seseorang mengalami perdarahan dari hidung. Istilah “mimisan” biasanya digunakan dalam bahasa Indonesia untuk merujuk pada perdarahan hidung yang muncul secara tiba-tiba. Meskipun mimisan umumnya bukan kondisi serius, tetapi bisa menjadi gangguan yang mengganggu. Mimisan umumnya tidak berbahaya dan dapat ditangani sendiri di rumah.
Namun, mimisan yang terjadi cukup sering dengan waktu perdarahan yang cukup lama atau mimisan yang berulang perlu mendapatkan perhatian medis lebih lanjut. Mimisan juga dapat menjadi gejala dari suatu penyakit, seperti hipertensi, gangguan pembekuan darah, atau sinusitis. Jika mimisan terjadi secara berulang atau disertai dengan gejala lain, seperti sakit kepala, demam, rhinitis alergi, flu, infeksi sinus, atau rongga hidung yang kering, maka periksakan diri ke dokter. Jika mimisan disertai dengan kesulitan bernapas, tubuh terasa lemas, mudah lelah, serta mual dan muntah, maka penanganan medis perlu segera dilakukan.
Biasanya, mimisan disebabkan oleh faktor-faktor seperti:
- Pencetilan hidung: Salah satu penyebab paling umum mimisan adalah mencetil atau menggaruk hidung dengan kuku atau benda keras. Ini bisa merusak pembuluh darah di dalam hidung dan menyebabkan perdarahan.
- Udara kering: Udara kering, terutama selama musim dingin atau di lingkungan dengan penggunaan pendingin udara, dapat mengiritasi membran lendir di dalam hidung dan menyebabkan mimisan.
- Infeksi saluran pernapasan atas: Infeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan atas dapat menyebabkan peradangan di hidung dan tenggorokan, yang kadang-kadang mengakibatkan mimisan.
- Alergi: Reaksi alergi terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan dapat menyebabkan peradangan di hidung dan mukosa, yang bisa berujung pada mimisan.
- Pencabutan benda asing: Anak-anak kecil terkadang bisa memasukkan benda asing ke dalam hidung mereka, seperti potongan mainan atau makanan kecil, yang dapat merusak jaringan dan menyebabkan mimisan.
- Trauma atau cedera hidung: Pukulan atau trauma langsung ke hidung dapat mengakibatkan mimisan.
- Gangguan pembekuan darah: Beberapa orang mungkin memiliki masalah dengan pembekuan darah, yang dapat meningkatkan risiko mimisan yang berkepanjangan atau sering terjadi.
- Obat-obatan: Beberapa obat, terutama obat-obatan pengencer darah, dapat meningkatkan risiko perdarahan hidung.
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat meningkatkan risiko perdarahan hidung.
- Perubahan hormon: Wanita sering mengalami mimisan saat periode menstruasi atau saat hamil, karena perubahan hormon dalam tubuh.
Cara mengatasi mimisan
Mengatasi mimisan biasanya bisa dilakukan dengan langkah-langkah pertolongan pertama yang sederhana. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi mimisan:
- Duduk tegak: Ketika Anda atau seseorang mengalami mimisan, duduklah dengan tubuh tegak atau sedikit miring ke depan. Ini membantu mencegah darah mengalir ke tenggorokan.
- Tekan hidung: Tekan hidung bagian bawah dengan lembut menggunakan ibu jari dan jari tengah atau jari telunjuk. Tekan selama sekitar 5-10 menit. Hal ini membantu memblokir pembuluh darah yang mungkin pecah dan menyebabkan mimisan.
- Hindari membungkuk atau melengkungkan kepala ke belakang: Ini penting karena bisa membuat darah mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan rasa mual.
- Bernafas melalui mulut: Selama Anda menekan hidung, bernapaslah melalui mulut untuk menghindari penghalang pernapasan.
- Bersihkan darah yang keluar: Gunakan tisu atau kain bersih untuk mengelap darah yang keluar dari hidung.
- Gunakan es batu: Es batu dapat membantu meredakan peradangan dan menghentikan perdarahan. Bungkus es batu dengan kain bersih dan tempelkan pada hidung atau bagian atas pipi selama beberapa menit.
- Tetap tenang: Cobalah untuk tetap tenang dan hindari panik. Kecemasan dan stres bisa membuat mimisan lebih buruk.
- Hindari mencetil hidung: Anak-anak dan orang dewasa sebaiknya tidak mencetil hidung dengan kuku atau benda keras, karena ini bisa merusak pembuluh darah di dalam hidung dan memicu mimisan.
- Jaga kelembaban udara: Dalam kasus mimisan yang sering diakibatkan oleh udara kering, menggunakan humidifier (pembasahi udara) di kamar tidur dapat membantu menjaga kelembaban udara.
- Perhatian medis: Jika mimisan terus berlanjut selama lebih dari 20-30 menit, berulang, atau disertai gejala yang mengkhawatirkan seperti pusing, lemah, atau sesak napas, segera cari perhatian medis. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.