SOSOK GURU MASA DEPAN
Dalam perjalanan pendidikan, sosok guru selalu menjadi salah satu pilar penting yang membentuk karakter dan intelektual saya. Mengingat kembali masa-masa di bangku sekolah, saya teringat akan beberapa guru yang tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi. Kini, setelah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan mempelajari mata kuliah Filosofi Pendidikan, saya semakin memahami betapa krusialnya peran seorang guru di masa depan, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Saat masih duduk di bangku sekolah, saya memiliki guru yang sangat berpengaruh. Salah satunya adalah guru Ekonomi, yang selalu mendorong kami untuk berpikir kritis. Beliau tidak hanya mengajarkan tata bahasa atau kosakata, tetapi juga mengajak kami berdiskusi tentang isu-isu sosial yang relevan. Metode pengajaran yang interaktif dan inklusif membuat kami merasa dihargai dan termotivasi untuk berpartisipasi. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa seorang guru harus mampu menjadi fasilitator yang baik, menciptakan ruang bagi siswa untuk berekspresi dan berkolaborasi. Guru Matematika saya juga berperan penting dalam membentuk pandangan saya tentang pendidikan, beliau menggunakan berbagai alat peraga dan teknologi sederhana untuk menjelaskan konsep-konsep yang sulit, seperti menggunakan model tiga dimensi saat mempelajari geometri. Ini menunjukkan bahwa kreativitas dalam pengajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa dan membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Mata kuliah Filosofi Pendidikan sangat membantu saya dalam membentuk gambaran sosok guru masa depan yang ideal, yaitu seorang pendidik yang mampu memberikan dampak positif bagi siswa secara menyeluruh. Dalam mata kuliah ini, saya belajar bahwa guru masa depan tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan sebagai teladan moral yang menunjukkan nilai-nilai kebaikan, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab. Melalui pemahaman akan konsep-konsep dasar pendidikan yang humanis, saya semakin menyadari bahwa guru masa depan harus mampu menciptakan suasana belajar yang inklusif dan menghargai keberagaman, dimana semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai dengan bakat dan potensi mereka.
Selain itu, konsep yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, seperti Ing Ngarso Sung Tuladha (memberi teladan), Ing Madya Mangun Karsa (membangkitkan semangat), dan Tut Wuri Handayani (memberi dorongan), semakin memperkuat pemahaman saya bahwa seorang guru masa depan perlu menjadi fasilitator yang mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Dengan nilai-nilai ini, saya melihat bahwa guru masa depan adalah sosok yang adaptif terhadap perubahan, mampu menggunakan teknologi secara bijak, dan memiliki komitmen untuk mendidik siswa secara holistik, baik dalam aspek kognitif maupun karakter. Filosofi ini membentuk pandangan saya tentang pentingnya peran guru sebagai agen perubahan yang mendukung perkembangan siswa di berbagai aspek kehidupan mereka.
Dengan demikian, mata kuliah Filosofi Pendidikan membantu saya membangun visi sosok guru masa depan yang ideal berdasarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, dimana seorang guru harus menjadi teladan, motivator, dan pendukung bagi siswa. Guru masa depan harus mampu mengembangkan potensi siswa secara holistik, menciptakan pendidikan yang menghargai nilai-nilai moral dan karakter, serta siap mendukung siswa menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang humanis dan berakar kuat pada prinsip keadilan serta kemanusiaan ini memberi panduan yang tak ternilai dalam menggambarkan peran guru masa depan, yang tidak hanya mendidik intelektual, tetapi juga mengembangkan karakter dan jiwa kepemimpinan siswa.
—————————————————————————————
Dalam rangkaian foto ini, terlihat potret sosok guru masa depan yang tidak hanya mengajar di dalam kelas tetapi juga aktif membangun hubungan dekat dengan siswa serta berkolaborasi dengan rekan seprofesi. Sosok guru masa depan yang ideal terlihat dalam keterlibatan mereka yang aktif dalam berbagai aspek pembelajaran dan lingkungan sekolah, mencerminkan pendekatan yang humanis dan berpusat pada siswa.
Secara keseluruhan, rangkaian foto di atas menggambarkan sosok guru masa depan yang inspiratif, yang mampu menghidupkan nilai-nilai Ki Hajar Dewantara melalui keteladanan, kolaborasi, dan pendekatan humanis dalam mendidik siswa secara holistik.
Referensi:
- Arifin, M., & Yulianti, R. (2020). Pengaruh Kreativitas dalam Pengajaran Terhadap Keterlibatan dan Prestasi Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(2), 105-113.
- Dewi, F. (2022). Implementasi Prinsip Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Karakter Siswa di Era Digital. Edukasi: Jurnal Pendidikan, 14(1), 56-67.
- Setiawan, B., & Nurhidayat, R. (2021). Peran Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Pendekatan Humanis di Sekolah Dasar. Pendidikan dan Pembelajaran, 8(3), 214-223.
- Widiastuti, L., & Nugraha, A. (2019). Membangun Sosok Guru Masa Depan: Refleksi dari Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Jurnal Filsafat Pendidikan, 5(4), 321-333.