Peran Guru Masa Depan dalam Mempersiapkan Generasi Berdaya Saing”

Sosok guru masa depan adalah pribadi guru yang memiliki kecakapan tidak hanya dalam menguasai materi ajar, tetapi juga dalam menginspirasi dan membimbing peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan berkarakter kuat. Perubahan sosial, teknologi, dan kebutuhan akan keterampilan abad ke-21 menuntut guru masa depan untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang dinamis, yaitu mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman, serta memberikan pendidikan yang memerdekakan peserta didik untuk berperan aktif dalam komunitas global. Menurut Ki Hajar Dewantara, beliau memandang sosok guru sebagai sosok yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, karena guru berperan sebagai pengarah dan pembimbing dalam mengembangkan potensi individu.

Berdasarkan pengalaman saya saat bersekolah dan saya refeksikan kembali dengan diri saya ketika mengikuti Pendidikan Profesi Guru ini, sosok guru masa depan yang tergambarkan oleh saya dengan mengkaitkan kondisi yang terjadi adalah seorang guru harus memiliki kemampuan adaptabilitas. Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara belajar siswa dan lingkungan belajar di sekolah. Guru masa depan harus mampu menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, misalnya melalui platform pembelajaran digital, alat simulasi, dan sumber daya online. Namun, adaptabilitas ini juga berarti guru harus siap belajar hal-hal baru, baik dalam metode mengajar maupun materi ajar yang relevan. Menjadi pembelajar seumur hidup adalah sikap yang tak terelakkan bagi guru masa depan karena hal ini memastikan guru untuk selalu siap menghadapi perubahan.

Selain adaptabilitas, guru masa depan harus memiliki keterampilan dalam membangun interaksi positif dan inklusif dengan siswa. Keberagaman latar belakang budaya, bahasa, kemampuan, dan gaya belajar peserta didik membutuhkan pendekatan yang berbeda. Guru masa depan perlu memahami konsep inklusi dan keberagaman dalam pendidikan, menerapkan pembelajaran yang responsif budaya, dan menciptakan ruang kelas yang aman serta menghargai setiap individu. Pendekatan diferensiasi adalah pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan materi ajar sesuai kebutuhan dan kemampuan tiap siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih relevan dan bermakna. Pendekatan diferensiasi tersebut saya rasakan dikelas pada saat bersekolah dahulu, dimana pembelajaran disesuaikan dengan tingkat pemahaman kami di kelas. Saya merasa dengan menggunakan pendekatan tersebut pembelajaran lebih mudah saya kuasai dan tangkap karena disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. Pada saat itu saya sedang belajar mata pelajaran Kimia, mata pelajaran tersebut mata pelajaran pertama yang saya jumpai ketika masuk SMA. Tetapi saya sudah langsung jatuh cinta dengan guru dan mata pelajaran tersebut dikarenakan cara mengajar beliau lebih berfokus dengan kami serta pembelajaran yang ia gunakan selalu melibatkan demontrasi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Sosok guru masa depan juga memiliki peran sebagai fasilitator pembelajaran, bukan sekadar penyampai materi. Guru bertugas membimbing siswa menemukan cara belajar yang sesuai dengan gaya dan minat mereka. Dalam hal ini, guru berperan sebagai pendamping yang membantu siswa dalam mengeksplorasi berbagai sumber belajar, baik yang bersifat tradisional maupun modern. Pendekatan ini akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah yang menjadi tuntutan utama dalam era modern. Guru masa depan tidak lagi menjadi pusat informasi, melainkan lebih sebagai mitra dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk aktif mencari dan mengevaluasi informasi secara mandiri.

Keterampilan komunikasi juga menjadi komponen penting dari sosok guru masa depan. Komunikasi yang efektif, baik dengan siswa, maupun orang tua akan mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Guru yang mampu berkomunikasi dengan empati dapat memahami perasaan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh siswa. Hal ini sangat penting dalam mendukung kesehatan mental dan emosional siswa. Guru masa depan harus mampu berkomunikasi dengan cara yang menyemangati siswa dan membuat mereka merasa dihargai, didengar, dan dipahami. Di tengah kemajuan teknologi dan tantangan sosial yang kompleks, pendidikan karakter menjadi kunci dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab sosial. Guru yang mencontohkan nilai-nilai seperti kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, dan kepedulian terhadap sesama akan menginspirasi siswa untuk mengembangkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka.

Sosok guru masa depan harus mampu merancang pembelajaran yang berbasis proyek dan berbasis masalah (project-based learning dan problem-based learning). Pendekatan ini akan mempersiapkan siswa untuk menghadapi situasi dunia nyata, di mana keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah sangat dibutuhkan. Guru masa depan akan membantu siswa belajar bagaimana memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dalam tim, dan berpikir out of the box, kualitas yang sangat penting di era persaingan global. Pendekatan tersebut saya gunakan pada saat PPL pertama, dan saya rasa pendekatan tersebut sangat efektif. Karena membantu siswa mengembangkan keterampilan analisis dan pemecahan masalah melalui situasi nyata, dan kebetulan materi saya saat itu juga relevan dengan kehidupan mereka yaitu mendiskusikan tindakan yang sesuai dengan sila pancasila di lingkungan sekolah, sehingga mereka bisa langsung mengkaitkan pembelajaran tersebut di kehidupan sehari-harinya.

Materi pada mata kuliah filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara sangat relevan dan membantu dalam membentuk sosok guru masa depan. Pemikiran beliau mengenai pendidikan sebagai proses pembudayaan yang menumbuhkan potensi, kemandirian, dan rasa tanggung jawab individu menjadi dasar kuat bagi guru di era sekarang. Menurut Ki Hadjar, pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi merupakan sarana untuk mengembangkan karakter dan budaya dalam diri peserta didik. Berikut adalah beberapa poin penting pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menjadi landasan bagi sosok guru masa depan, yaitu : pengajar yang mengedepankan pembelajaran yang memerdekakan yaitu pendidikan harus memerdekakan atau menumbuhkan kemandirian, di mana guru mendorong siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara mandiri. Guru masa depan pun diharapkan bisa menjadi fasilitator pembelajaran yang tidak hanya menjejalkan informasi, tetapi juga membebaskan siswa untuk berpikir kreatif dan berinovasi. Dengan demikian, guru membantu siswa menjadi individu yang siap dan berdaya untuk menghadapi tantangan. Dengan mempraktikkan dasar-dasar pemikiran Ki Hadjar Dewantara, sosok guru masa depan menjadi pelopor dalam memajukan pendidikan yang merdeka, berpusat pada siswa, dan responsif terhadap kebutuhan zaman serta identitas sosial-budaya lokal.

Daftar Rujukan

Sutiawan, Irwan. Lora, Hamdarida. 2023. Peranan Guru dalam Pendidikan Karakter Era Society 5.0. Guepedia.

Sylvia, I Luh Aqnez. DKK. 2024. Kreativitas Pembelajaran Sesuai Kodral Alam dan Kodrat Zaman. Penerbit Adab.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *