Cara Melibatkan Siswa dalam Pembelajaran

Cara gampang melibatkan siswa dalam pendidikan karakter merupakan langkah yang baik dalam pendidikan karakter. Sebagai obyek dan sekaligus subjek ini akan lebih mengena dan lebih tepat sasaran dalam proses pendidikan karakter.

Cara gampang melibatkan siswa dalam pendididikan karakter mempunyai langkah praktis sebagai berikut:

  1. Libatkan siswa dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan karakter. Misalnya, libatkan mereka dalam menentukan tema karakter bulanan, membuat poster-poster, merencanakan bentuk-bentuk kegiatan dan lain-lain.
  2. Gunakan diskusi kelas sebagai sarana bagi siswa untuk mengungkapkan aspirasi dan belajar bertanggung jawab. Intinya, dalam diskusi kelas interaktif ini, siswa diajak untuk mendiskusikan berbagai gagasan dan inisiatif untuk membuat kelas dan sekolah menjadi lebih baik.
  3. Libatkan siswa dalam pembuatan kebijakan pengelolaan sekolah secara partisipatif. Intinya, memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun norma yang bisa memberikan pengaruh positif kepada teman sebaya mereka. Sebab, berbagai perilaku menyimpang siswa, hakikatnya merupakan “budaya teman sebaya Hal itu tidak bisa diatasi dengan semata-mata mengacu pada pola pikir orang dewasa. Keterlibatan siswa untuk mengatasinya, amat penting artinya.
  4. Berikan kesempatan informal kepada siswa untuk memberikan masukan demi perbaikan sekolah. Misalnya, melalui keglatan istirahat di kantin, siswa diminta untus menuliskan jawaban pada sebuah papan/kertas mengena pertanyaan berikut: a) apa satu hal yang paling kalian suka dari sekolah kita?; b) apa satu hal yang akan membua sekolah kita lebih baik lagi? Pertanyaan sederhana in akan bisa memberikan dampak lain pada suasana sekolat
  5. Beri tantangan kepada siswa untuk mengkampanyekal perbaikan perilaku tertentu ke seluruh warga sekolah Misalnya, mengkampanyekan untuk selalu berpakaian rapi, bertegur sapa dengan santun, dan lain-lain. Intinya kampanye itu diarahkan untuk merespons apa yang menjadi keprihatinan sekolah.
  6. Mantapkan sistem mentoring. Di sini, siswa yang lebih senior (kakak kelas) bertugas menjadi mentor dari siswa yang lebih junior (adik kelas). Tentunya, siswa yang lebih senior sudah dilatih oleh guru mengenai berbagai kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi mentor yang baik.
  7. Bentuk dan perkuat kelompok karakter. Dalam hal ini, di kalangan siswa dibentuk kelompok-kelompok minat mengenai kegiatan tertentu. Masing-masing kelompok memiliki misi berbeda-beda. Misalnya, kelompok minat mengenai mediasi konflik, kelompok minat mengenai kampanye kesadaran kebinekaan, dan lain-lain.
  8. Hargai kepemimpinan siswa. Di sini, sekolah memberikan penghargaan kepada siswa atau kelompok siswa yang dinilai memiliki kontribusi penting dalam perbaikan budaya sekolah.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *