Cara gampang menggerakkan guru dan orang dalam seperti orang-orang dalam sekolah, yaitu guru dan karyawan serta siswa amatlah penting. Sekolah mesti mampu menggerakkan mereka untuk terlibat secara optimal dalam mewujudkan sekolah karakter.
Ada sejumlah langkah praktis untuk melibatkan guru dan karyawan serta siswa. Langkah praktis ini didasarkan pada studi terhadap sekolah-sekolah yang telah mendapatkan penghargaan sebagai sekolah karakter.
Cara menggerakkan guru dan orang dalam ada beberapa langkah praktis penting untuk melibatkan guru dan karyawan itu antara lain, sebagai berikut:
- Buatlah janji yang mengungkapkan nilai-nilai dan aspirasi bersama dari semua anggota komunitas sekolah. Janji itu berisi pernyataan tentang “Siapa Kami” belajar kami/Seperti itulah kami, meskipun tak seorang pun mengawasi kami.
- Miliki semboyan berbasis karakter. Semboyan ini perlu untuk memudahkan guru, karyawan, dan siswa mengingat esensi janji sekolah serta esensi budaya sekolah. Misalnya, semboyan itu adalah: “Kami selalu memilih tindakan terpuji”.
- Dapatkan dukungan dari kepala sekolah untuk memprioritaskan karakter. Hal ini penting karena prioritas kepala sekolah akan menjadi prioritas warga sekolah.
- Bentuklah tim-tim kepemimpinan. Dalam hal ini masing-masing tim memiliki tugas khusus, misalnya: penyedia bahan kurikulum, poster-poster tentang karakter, penghargaan kepada siswa, pelayanan kepada masyarakat, kegiatan ekstrakurikuler, dan lain-lain. Sebaiknya tim-tim itu mewakili semua kelompok yang ada: guru, administrasi, staf pendukung (staf umum, petugas kafetaria, hingga satpam), siswa, dan orang tua siswa.
- Bentuklah “pusat pengetahuan”. Divisi ini berfungsi sebagai penyedia berbagai bahan yang dibutuhkan oleh berbagai tim tersebut di atas. Bahan itu dikumpulkan dari berbagai macam sumber, seperti: situs Internet, buku-buku, kunjungan ke sekolah lain yang telah melaksanakan pendidikan karakter, dan lain-lain.
- Kenalkan program pendidikan karakter kepada setiap guru dan karyawan. Momen ini penting untuk mengajak semua guru dan karyawan ambil peran sebagai model mengenai karakter yang baik bagi siswa. Dalam forum ini perlu dikemukakan empat hal mendasar, yaitu: a) apa sasaran-sasaran pendidikan karakter, b) apa yang dikehendaki agar dilakukan guru dan karyawan dalam pekerjaannya; c) akan menjadi seperti apakah keadaan sekolah bila guru dan karyawan melakukannya; d) apa keuntungan yang diperolen sekolah bila guru dan karyawan melakukannya
- Analisislah budaya moral dan intelektual di sekolah. Caranya dengan melakukan analisis terhadap empat hal, yaitu: a) pengalaman positif (pengalaman pendidikan karakter macam apa yang selalu diberikan kepada siswa? b) kelalaian (pengalaman penting macam apa yang tidak/belum diberikan dengan baik?) c) titik masalah (perilaku buruk apa saja yang dilakukan siswa, guru dan karyawan yang tidak ditangani secara memadai?) d) inkonsistensi (tindakan sekolah macam apa sajakah yang bertentangan dengan kualitas karakter yang baik dan hendak dikembangkan sekolah?)
- Pilihlah dua prioritas untuk perbaikan budaya sekolah. Caranya, lakukan survei dengan mengedarkan daftar sejumlah budaya sekolah yang perlu diperbaiki. Mintalah guru, karyawan, siswa, dan orang tua siswa memilih dua prioritas utama. Pilihan terbanyak, itulah yang dijadikan prioritas (periksa Apendiks – 2)
- Susun rencana program pendidikan karakter berkualitas. Rencana ini merupakan substansi dari program pendidikan karakter (periksa Apendiks-3).
- Pilihlah strategi pengorganisasian untuk mengkampanyekan berbagai kebajikan (periksa Apendiks-4).
- Buatlah penilaian sebagai bagian dari perencanaan.
- Bangunlah komunitas kaum dewasa yang kuat. Hal ini penting, karena kualitas pendidikan karakter sangat tergantung pada kualitas komunitas kaum dewasa di sekolah (kepala sekolah, guru, dan karyawan).
- Memperkaya dan memperdalam karakter. Hal ini dilakukan dengan menyediakan waktu secara periodik untuk saling berbagi dan belajar bersama berbagai buku bermutu mengenai karakter.