Kanker tiroid adalah jenis kanker yang menyerang kelenjar tiroid. Berikut adalah beberapa informasi mengenai kanker tiroid:
Penyebab kanker tiroid:
- Belum diketahui apa yang menyebabkan kanker tiroid. Akan tetapi, kondisi ini diduga terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel-sel di kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali sehingga merusak jaringan di sekitarnya.
Faktor risiko kanker tiroid:
- Menderita penyakit tiroid.
- Wanita.
- Orang berusia 45 – 54 tahun.
- Orang berkulit putih (ras Kaukasia).
- Orang yang terpapar radiasi sejak kecil.
- Orang dengan riwayat keluarga yang mengalami kanker tiroid.
- Orang yang mengalami gondok akibat kekurangan yodium.
Gejala kanker tiroid:
- Pada tahap awal, kanker tiroid umumnya tidak menimbulkan gejala khas. Namun, jika ukuran kelenjar tiroid mulai membesar, penyakit ini dapat menimbulkan keluhan berupa benjolan di bagian depan leher hingga kesulitan menelan.
- Karsinoma tiroid terdiferensiasi (papiler, folikuler, dan karsinoma sel Hürthle) biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika bergejala, kanker berupa benjolan yang tidak nyeri di leher. Benjolan ini cepat membesar pada karsinoma anaplastik. Gejala lainnya adalah suara serak, sulit menelan, batuk, susah bicara, mengorok, sensasi tersedak, nyeri pada benjolan, dan wajah tampak penuh (facial plethora).
Pencegahan kanker tiroid:
- Belum ada cara pasti untuk mencegah kanker tiroid. Namun, menjalani pola hidup sehat dan menghindari faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker tiroid dapat membantu mencegah kanker tiroid
Berikut adalah beberapa cara untuk mendiagnosis kanker tiroid:
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada leher untuk mencari tanda-tanda kanker tiroid, seperti benjolan di kelenjar tiroid.
- Tes darah: Tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam darah.
- Ultrasonografi (USG): Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ tiroid dan dapat membantu dokter menentukan ukuran dan bentuk benjolan.
- Biopsi: Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan kelenjar tiroid untuk dianalisis di laboratorium.
Jika hasil tes menunjukkan adanya kelainan, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis kanker tiroid, antara lain CT scan, MRI, dan tes pencitraan lainnya. Penanganan kanker tiroid bergantung pada jenis kanker tiroid, tahap perkembangan kanker, kondisi kesehatan pasien, dan preferensi pasien. Dokter mungkin saja tidak menganjurkan penanganan khusus untuk sebagian kasus kanker tiroid yang hanya berukuran kecil dan memiliki risiko kecil untuk menyebar. Dokter mungkin hanya menganjurkan untuk memonitor perkembangan kanker dengan pemeriksaan rutin sekali atau dua kali dalam setahun. Dalam kasus lainnya, kanker tiroid perlu segera ditangani dengan pembedahan atau operasi tiroid.
Beberapa gejala kanker tiroid yang perlu diperhatikan antara lain:
- Muncul benjolan pada leher.
- Suara serak.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit leher.
- Kesulitan menelan.
Pada tahap awal, kanker tiroid umumnya tidak menimbulkan gejala khas. Namun, jika ukuran kelenjar tiroid mulai membesar, penyakit ini dapat menimbulkan keluhan berupa benjolan di bagian depan leher hingga kesulitan menelan. Karsinoma tiroid terdiferensiasi (papiler, folikuler, dan karsinoma sel Hürthle) biasanya tidak menimbulkan gejala. Jika bergejala, kanker berupa benjolan yang tidak nyeri di leher. Benjolan ini cepat membesar pada karsinoma anaplastik. Gejala lainnya adalah suara serak, sulit menelan, batuk, susah bicara, mengorok, sensasi tersedak, nyeri pada benjolan, dan wajah tampak penuh (facial plethora). Penting untuk diingat bahwa pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi kanker tiroid sejak dini. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang dicurigai sebagai gejala kanker tiroid, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.