Perkembangan Teori Komunikasi: Dari Shannon-Weaver hingga Era Digital akan dibahas oleh infomenarik.org kali ini . Komunikasi adalah proses penting dalam kehidupan manusia yang melibatkan pertukaran pesan, gagasan, dan informasi antara individu atau kelompok. Seiring berjalannya waktu, perkembangan teori komunikasi telah mengalami transformasi yang signifikan. Artikel ini akan menjelaskan perkembangan teori komunikasi dari model Shannon-Weaver hingga era digital.
Model komunikasi Shannon-Weaver, yang dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949, merupakan salah satu teori komunikasi awal yang penting. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses linear yang melibatkan pengirim, pesan, saluran, penerima, dan gangguan. Model ini menekankan pada transmisi dan penerimaan pesan, serta pentingnya mengurangi gangguan dalam komunikasi.
Namun, seiring perkembangan teknologi dan media baru, teori komunikasi berkembang menjadi lebih kompleks. Teori pertukaran sosial yang dikemukakan oleh George Homans pada tahun 1958, mengarahkan perhatian pada aspek hubungan sosial dalam komunikasi. Teori ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan pertukaran dalam membangun dan memelihara hubungan.
Baca Juga Aplikasi online yang mempermudah aktivitas di tahun 2023
Selanjutnya, teori komunikasi transaksional dikemukakan oleh Paul Watzlawick pada tahun 1967. Teori ini menekankan bahwa komunikasi melibatkan pertukaran pesan yang kompleks dan saling mempengaruhi antara pengirim dan penerima. Komunikasi dianggap sebagai proses yang dinamis dan kontekstual, di mana pesan dapat ditafsirkan secara berbeda oleh setiap individu.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran penting dalam perubahan teori komunikasi. Dalam era digital, internet dan media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi. Teori komunikasi baru seperti teori media sosial dan teori konvergensi media telah muncul.
Teori media sosial meneliti pengaruh media sosial dalam membentuk interaksi sosial dan pembentukan identitas online. Teori ini mempertimbangkan bagaimana pesan disebarkan, dibagikan, dan diterima melalui platform media sosial.
Baca Juga Solusi untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dan Memerangi Pemanasan Global
Sementara itu, teori konvergensi media mengakui bahwa teknologi informasi telah menyatukan berbagai bentuk media menjadi satu entitas. Media tradisional seperti televisi, radio, dan surat kabar telah bergabung dengan internet dan platform digital lainnya. Teori ini memperhatikan bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi produksi, distribusi, dan konsumsi media.
Referensi:
Shannon, C. E., & Weaver, W. (1949). The Mathematical Theory of Communication. University of Illinois Press.
Homans, G. C. (1958). Social Behavior as Exchange. American Journal of Sociology, 63(6), 597-606.
Watzlawick, P., Beavin, J. H., & Jackson, D. D. (1967). Pragmatics of Human Communication: A Study of Interactional Patterns, Pathologies, and Paradoxes. W. W. Norton & Company.
Castells, M. (2004). The Network Society: A Cross-Cultural Perspective. Edward Elgar Publishing.
Anda dapat merujuk ke ebook berikut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut:
Miller, K. (2019). Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts. McGraw-Hill Education.
West, R., & Turner, L. H. (2018). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. McGraw-Hill Education.
Perkembangan teori komunikasi dari Shannon-Weaver hingga era digital adalah refleksi dari perubahan sosial dan teknologi yang terjadi di masyarakat. Pemahaman yang lebih baik tentang teori-teori ini akan membantu kita mengenali bagaimana komunikasi terjadi dan bagaimana kita dapat beradaptasi dengan perubahan yang terus menerus terjadi di dunia komunikasi saat ini.
3 thoughts on “Perkembangan Teori Komunikasi: Dari Shannon-Weaver hingga Era Digital”