Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Pembelajaran yang Sesuai dengan Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, memiliki peran penting dalam membentuk sistem pendidikan yang holistik, inklusif, dan berorientasi pada nilai-nilai luhur kebangsaan. Pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila tidak hanya berfokus pada transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter, sikap, dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, persatuan, dan keimanan. Sebagai seorang pendidik yang pernah menempuh jalur Pendidikan Profesi Guru (PPG), saya mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan perjalanan pembelajaran saya dari masa sekolah hingga mengikuti program PPG, di mana mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia memberikan wawasan mendalam tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam praktik pendidikan.

Refleksi Pengalaman Saat Sekolah

Ketika mengingat pengalaman saya saat bersekolah, terdapat momen-momen yang menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membentuk pola pikir dan perilaku siswa. Salah satu pengalaman yang masih melekat dalam ingatan saya adalah kegiatan rutin upacara bendera setiap hari Senin. Saat itu, kami diajarkan untuk menghormati simbol negara, menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat, dan merenungkan isi dari Pancasila yang selalu dibacakan. Meskipun kegiatan tersebut tampak sederhana, ia memiliki dampak yang mendalam dalam menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Namun, saya juga menyadari adanya tantangan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah. Salah satu contohnya adalah adanya persaingan tidak sehat di antara siswa yang terkadang mengarah pada perilaku diskriminatif. Dalam situasi seperti ini, peran guru sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan persatuan. Guru yang mampu menjadi teladan dalam menunjukkan sikap toleransi dan empati dapat membantu siswa untuk memahami esensi dari nilai-nilai tersebut.

 

Peran Filosofi Pendidikan Indonesia dalam Membentuk Pemahaman

Selama mengikuti program PPG, saya mendapatkan kesempatan untuk mendalami mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia. Mata kuliah ini menjadi fondasi penting dalam membantu saya memahami bagaimana Pancasila dapat menjadi landasan filosofis dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Salah satu konsep yang paling berkesan adalah pemahaman tentang pendidikan sebagai proses humanisasi, di mana pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dalam diskusi kelompok selama mata kuliah ini, kami sering membahas bagaimana guru dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Pancasila ke dalam kelas. Salah satu pembahasan yang menarik adalah tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai tanpa memandang latar belakangnya. Konsep ini mengingatkan saya pada sila kedua dan kelima Pancasila, yang menekankan pentingnya keadilan sosial dan penghormatan terhadap martabat manusia.

 

Pengalaman Konkret Selama PPG

Pengalaman selama PPG memberikan banyak contoh konkret tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam pembelajaran. Salah satu kegiatan yang saya ikuti adalah microteaching, di mana saya diminta untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Pada kesempatan tersebut, saya merancang sebuah pembelajaran kolaboratif untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan tema “Kerjasama dalam Keberagaman”.

Dalam pembelajaran ini, saya membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang beragam, baik dari segi gender, latar belakang budaya, maupun kemampuan akademik. Setiap kelompok diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek yang melibatkan pembuatan poster tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman. Proses ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang konsep kerjasama, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, selama program PPG, kami juga diajarkan tentang pentingnya evaluasi yang adil dan berorientasi pada pengembangan potensi siswa. Hal ini mengingatkan saya pada pengalaman saya semasa sekolah, di mana evaluasi sering kali hanya berfokus pada hasil akhir tanpa memperhatikan proses belajar siswa. Dalam salah satu sesi diskusi, dosen kami menekankan bahwa evaluasi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila harus mampu menghargai keberagaman kemampuan siswa dan memberikan kesempatan yang setara untuk berkembang.

Pembelajaran dan Tantangan di Masa Depan

Melalui refleksi pengalaman semasa sekolah dan selama mengikuti PPG, saya menyadari bahwa pembelajaran yang sesuai dengan Pancasila memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk guru, siswa, dan orang tua. Guru memiliki peran sentral sebagai fasilitator yang tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang sesuai dengan Pancasila.

Namun, tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan tetap ada. Salah satunya adalah bagaimana menghadapi perubahan sosial dan teknologi yang begitu cepat, yang sering kali membawa pengaruh negatif terhadap karakter siswa. Dalam situasi ini, pendidikan harus mampu beradaptasi tanpa kehilangan esensi dari nilai-nilai Pancasila. Misalnya, penggunaan teknologi dalam pembelajaran harus diarahkan untuk memperkuat kolaborasi dan rasa persatuan di antara siswa, bukan justru menciptakan kesenjangan atau individualisme.

Penutup

Pendidikan yang berlandaskan Pancasila adalah pendidikan yang menghargai kemanusiaan, menegakkan keadilan, dan membangun persatuan di tengah keberagaman. Pengalaman saya semasa sekolah dan selama mengikuti program PPG memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam pembelajaran. Dengan pemahaman yang mendalam tentang filosofi pendidikan Indonesia, saya merasa lebih siap untuk menjadi seorang pendidik yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sebagai seorang pendidik, saya percaya bahwa pendidikan yang berlandaskan Pancasila adalah kunci untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan semangat tersebut, saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat memberikan yang terbaik bagi siswa dan bangsa Indonesia.

Daftar Rujukan :

Muhibbin, A. Fathoni, A. (2021). Filsafat Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Wahyono, I. (2018). “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kegiatan Pembelajaran di SDN 1 Sukarsuli,” Basic Education.

Akhwani, A, dkk. (2021). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pancasila Melalui Keteladanan dan Pembiasaan di Sekolah Dasar. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan

Ananda, R.A, dkk. (2022). Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *