Cara gampang bersikap fleksibel menajdi cara seorang guru untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal ke siswa. Ada kalanya saat Anda menjadi seorang guru harus bersikap sedikit lebih lentur demi kepentingan siswa. Mencapai keseimbangan antara fleksibilitas ini, dan kepastian, kejelasan, dan konsistensi yang telah dibahas, merupakan salah satu keahlian mengajar yang paling sulit dan paling halus dari semua keahlian yang ada.
Kadang-kadang, dan hanya kadang-kadang, Anda harus melonggarkan batasan Anda dan menerima bahwa Anda tidak akan mencapai semua hal yang pada awalnya Anda harapkan. Dengan memberikan sedikit kelonggaran ketika hal tersebut memang layak, siswa Anda akan mengembangkan perasaan hormat yang lebih besar kepada Anda sebagai seseorang dan sebagai guru.
baca juga:Cara Gampang Menerapkan Multiple Intelligence PAUD
Suatu pendekatan yang fleksibel berarti Anda cenderung menemukan cara yang kreatif dan menarik untuk mengatasi masalah. Daripada langsung mengatasi suatu permasalahan, dan menolak untuk mengalah atau beradaptasi, bersedialah untuk menggunakan pendekatan lateral jika hal tersebut akan berjalan lebih baik. Hal tersebut berkaitan dengan bersikap fleksibel dalam pemikiran Anda, dan dalam pengajaran Anda, untuk membantu Anda mengendalikan perilaku.
Fleksibilitas lebih merupakan masalah selera pribadi dan situasi individual—tentang mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berkompromi. Dalam beberapa situasi, siswa merespons dengan sangat baik kepada guru yang kadang-kadang bersikap sedikit fleksibel. Dalam beberapa situasi, siswa menganggap setiap fleksibilitas sebagai tanda untuk mulai memaksakan batasan. Di beberapa sekolah yang sangat menantang, di mana perilaku buruk merupakan persoalan yang kompleks dan sudah berakar, menempuh pendekatan “tanpa toleransi” berarti hanya ada sedikit siswa yang tersisa untuk dididik. Percayalah akan penilaian Anda tentang hal ini-jangan melihatnya sebagai kegagalan pribadi jika Anda harus lebih sering bersikap fleksibel daripada yang Anda inginkan untuk tetap bertahan.
Daftar Isi
Cara gampang bersikap fleksibel kepada siswa-siswa Anda:
Dengan kelas:
jika kelas Anda tidak pernah bersemangat untuk belajar pada hari Jumat sore, Anda akan mencapai sedikit sekali pe jika Anda tidak belajar untuk bersikap fleksibel. Terimalah bahwa situasi tersebut berada di luar kendali Anda. Berusahalah untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang masuk akal, rundingkan target tersebut, dan bicarakan tentang seberapa adilnya Anda. Banyak guru sekolah dasar mengatur waktu tersebut sebagai sebuah penghargaan, menggunakan “waktu emas” pada pelajaran terakhir di minggu ini untuk membantu mereka mengendalikan perilaku di pelajaran lain.
Dengan tugas:
adakalanya, ketika kelas Anda memiliki alasan yang tepat untuk tidak semangat dalam mengerjakan tugas, Anda mungkin dapat menawarkan kompromi. Jika para siswa dapat menyelesaikan sebuah bagian tertentu dari suatu aktivitas. Anda dapat memperbolehkan mereka untuk berbincang-bincang dengan perlahan selama beberapa menit di akhir pelajaran sebagai sebuah penghargaan. Dengan siswa yang lebih tua, Anda dapat menjadikan waktu tersebut sebagai “waktu emas” mereka (“waktu untuk beristirahat” jika Anda suka). Ini dapat menjadi waktu yang dapat mereka terima dengan perilaku yang baik. Mereka tidak akan mendapatkannya jika mereka tidak menyelesaikan tugas.
Dengan perorangan:
beberapa siswa hanya tidak ingin belajar: hal tersebut tampaknya benar-benar tidak relevan dengan kehidupan mereka. Dalam situasi ini, temukan suatu keseimbangan-tentukan target-target kecil yang dapat dicapai. Akan tetapi jangan menyalahkan diri Anda sendiri jika seorang siswa memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. Ketika siswa yang benar-benar bermasalah selalu menentang Anda, terutama ketika Anda menjatuhkan hukuman. Cobalah untuk mundur sejenak untuk memberikan kalian berdua waktu untuk beristirahat.
Dalam mengajar, terdapat keseimbangan yang sulit untuk dicapai antara konsistensi dan fleksibilitas yang sangat penting untuk kelangsungan pengajaran sehari-hari. Sebuah cara yang baik untuk berpikir tentang hal ini adalah Anda harus membedakan pendekatan Anda untuk manajemen perilaku. Hal ini bukan berarti mengubah atau menurunkan standar Anda; ini berarti Anda akan mencapai standar tersebut dengan berbagai cara, bergantung pada kebutuhan individual dari siswa-siswa Anda.