Cara gampang merefresh gaya belajar anak menjadi salah satu faktor yang memenga ruhi hasil belajar. Gaya belajar yang monoton membuat siswa bosan dan bisa jadi hasil belajarnya stagnan atau malah turun. Jika anak mengalami kesulitan belajar dengan gaya belajar yang dipilih tidak ada salahnya mencoba gaya belajar lain. Berikut adalah jenis-jenis gaya belajar yang dikutip dari pendapat Nini Subini, 2011: 118-119:
Daftar Isi
a. Visual learning (gaya belajar visual)
Visual learning adalah gaya belajar dengan cara melihat Sehingga mata sangat memegang peranan penting. Gaya belajar Dccara visual dilakukan seseorang untuk memperoleh informası perti melihat gambar, diagram, peta, poster, grafik, dan sebagainya. Bisa juga dengan melihat data teks seperti tulisan dan huruf. Orang dengan gaya belajar visual memiliki kebutuhan yang unggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Mereka lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna dan pemahaman yang cukup terhadap artistik.
Dalam hal ini, teknik visualisasi melatih otak untuk bisa memvisualisasikan sesuatu hal, mulai dari mendeskripsikan suatu pemandangan, suatu benda (baik benda nyata maupun imajinasi) hingga akhirnya mendapatkan apa yang diinginkan.
b. Auditory learning (gaya belajar auditori)
Belajar auditori, yaitu gaya belajar yang dilakukan sese orang untuk memperoleh informasi dengan memanfaatkan indra telinga. Oleh karena itu, mereka sangat mengandalkan telinga- nya untuk mencapai kesuksesan belajar, misalnya dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi. Selain itu, bisajuga mendengarkan melalui nada (nyanyian/lagu).
c. Kinesthetic learning (gaya belajar kinestetik)
Gaya belajar kinestetik merupakan cara belajar yang di lakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan melaku- kan pengalaman, gerakan, dan sentuhan. Selain itu, belajar secara kinestetik berhubungan dengan praktik atau pengalaman belajar secara langsung.
d. Gaya belajar sequential learners
Gaya belajar dengan model sequential learners cenderung mengikuti langkah-langkah logis dalam mencari solusi. Belajar dengan gaya belajar ini memikirkan setiap tahapan demi tahapan yang hendak ditempuh. Tentunya, lebih memahami melalui langkan langkah yang linier.
e. Gaya belajar dengan pengalaman (merasakan dan merefleksikan)
Gaya belajar dengan pengalaman sangat berarti dalam pen- didikan anak, terutama bagi anak yang mempunyai kesulitan belajar. Dengan pengalaman langsung seorang anak dapat merasakan serta merefleksikan pada dirinya sendiri dengan pengalaman. Beberapa kelebihan cara gampang merefresh gaya belajar dengan pengalaman sebagai berikut.
- Menjadi lebih percaya diri.
- Menimbulkan daya pikir kreatif.
- Menumbuhkan banyak ide yang bisa direalisasikan melalui tindakan nyata.
- Mampu melihat hal baru dalam berbagai perspektif.
- Lebih mampu memecahkan masalah-masalah yang terjadi.
- Mampu memberikan pengaruh bagi teman yang lain.
- Pengalaman dan pengetahuan lebih banyak.
Setiap anak dianugerahi kecepatan belajar berbeda-beda. Alangkah bahagianya orang tua jika anak tumbuh normal dan cerdas. Namun, apabila orang tua dianugerahi anak yang meng- alami difabel tentu orang tua tidak boleh menghakimi atau menganggap bodoh. Tiap anak dengan potensinya akan berkembang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Oleh sebab itu,
Guru dan orang tua sebagai stimulator harus membuat anak berkebutuhan khusus mencapai potensi maksimal. Tidak boleh ada kata menyerah dalam diri guru maupun orang tua. Anak adalah titipan Tuhan yang berarti amanah bagi orang tua maupun guru yang diberi tugas untuk mendidiknya.