Cara gampang pemeriksaan pendengaran, gigi dan mulut siswa menjadi panduan bagi guru dalam mengetahui tingkat kesehatan siswa.
Pemeriksaan Pendengaran
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek apakah indera pendengarannya normal atau tidak. Hal ini penting mengingat proses belajar di sekolah akan melibatkan indera tersebut. Cara gampang pemeriksaan pendengaran:
baca juga:Cara Gampang Mengenali Gangguan Akibat Tunarungu
- Pastikan ruangan yang dipakai tenang dan sunyi. Buatlah ruangan tersebut tidak memantulkan suara yang diucapkan, misalnya menutup dinding dengan kain dan mengalasi lantai dengan tikar atau karpet.
- Mata murid ditutup dengan kain.
- Satu telinga ditutup, dengan cara menekan tragus (lipatan sisi depan daun telinga) ke dalam, sedangkan telinga yang satunya lagi diarahkan ke bibir pemeriksa.
- Pemeriksa membisikkan kata-kata sederhana yang bersuku kata satu atau dua, seperti mata, tik, mulut, bebek, pong, dsb. Murid menyebutkan ulang setiap kata yang diucapkan oleh si pemeriksa. Kata-kata tersebut sebaiknya yang sudah dimengerti oleh murid. Pemeriksa mengucapkan setiap kata tersebut dengan udara yang masih tinggal dalam paru-paru setelah pernapasan normal.
- Jarak antar murid yang diperiksa dan pemeriksa dimulai dengan 6 m. Bila tidak dapat mendengar, jarak diperpendek menjadi 5 m, 4 m, sampai pada jarak di mana murid tersebut dapat menyebutkan ulang dengan benar sekitar 80% kata yang diucapkan pemeriksa.
Penentuan akhir dari pemeriksaan berdasarkan jarak tersebut dapat diukur sebagai berikut.
- 6-10 m: Pendengaran normal
- 3-6 m : Pendengaran kurang
- 1-3 m : Ketulian tingkat sedang
- 1-100 cm : Ketulian tingkat berat
- 0 : Ketulian total
Pemeriksaan gigi dan mulut
cara gampang tes kesehatan dan pemeriksaan yang dilakukan adalah memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut para murid. Perhatikan dengan saksama jika ada gigi yang berlubang, karena biasanya lubang yang masih kecil sulit dilihat. Jika lubangnya agak besar, gigi akan terasa ngilu dan gusi di sekitar gigi tersebut akan berwarna keabuabuan sampai kehitaman, sedangkan jika lubangnya sangat besar, gigi akan terasa sangat sakit karena syaraf gigi sudah terganggu.
Untuk melihat apakah gusi seorang murid mengalami peradangan, perhatikan daerah di sekitar gusi. Jika berwarna lebih merah, bengkak, berdarah, dan sakit ketika disikat, berarti gusinya radang.
Periksa juga luka yang terdapat pada selaput lendir mulut atau lidahnya, karena dapat menimbulkan sariawan. Pada sariawan, biasanya lukanya kecil dan berbentuk bulat atau oval. Luka tersebut bisa berjumlah lebih dari satu dan terasa sangat perih, terutama ketika makan.