Cara gampang taktik bertahan pada softball pada dasarnya strategi pertahanan adalah siasat atau usaha dari regu penjaga lapangan untuk bertahan mematahkan atau menangkis serangan lawan, dengan jalan mematikan pelari, ataupun batter, agar tidak dapat maju ke base di depannya dan tidak memperoleh nilai. Setiap pemain regu lapangan harus memahami beberapa hal antara lain: (Lanjutan dari part 1)
Daftar Isi
Posisi Penjagaan
Sistem penjagaan pada dasarnya terdiri atas tiga macam antara lain: deep position, close position dan medium position. Berikut ini akan diuraikan beberapa strategi pertahanan yang merupakan cara gampang taktik bertahan:
2. Mematikan dengan Pasti
Strategi membuat mati dengan pasti lebih baik dilakukan daripada mencoba-coba mematikan pemain lain yang belum tentu. Contoh, apabila ada lebih dari satu pemain bergerak bersama akan menuju base di depannya atau membuat nilai, ketika ada pelari pada base 1 dan base 3, bola dipukul ke arah short stop. Adapun pelari yang menuju home plate lebih sukar dimatikan. Oleh karena itu, lebih mudah mematikan pelari pada base 2.
3. Mematikan Lebih dari Satu
Strategi pertahanan yang terakhir adalah mencoba mematikan lebih dari seorang pemain. Untuk mematikan lebih dari seorang pemain merupakan strategi yang sangat penting bagi regu bertahan. Hal ini dilakukan setelah dapat mematikan dengan pasti terhadap pelari. Untuk membuat dua mati (double play) perlu dilakukan dengan proses yang sempurna. Proses membuat dua mati adalah sebagai berikut.
- Pukulan batter yang dapat ditangkap oleh fielder, mengakibatkan batter out. Kemudian bola dilemparkan pada base yang telah ditinggalkan oleh pelari untuk dibakar. Pelari tersebut out ataupun dapat dipetik dengan mencegat pelari sebelum mencapai base yang ditinggalkan.
- Second baseman atau short stop dengan memegang bola dapat menyentuh base 2 mematikan pelari terpaksa dari base 1. Kemudian bola dilempar ke base 1 untuk mematikan batter.
- Jika dalam keadaan base penuh pelari (full base), fielder melempar bola kepada catcher membakar home plate, mematikan pelari terpaksa dari 3. Kemudian penjaga melemparkan bola ke base lainnya untuk mematikan pelari terpaksa yang menuju base tersebut.
4. Mati Terpaksa (Force Out)
Force out terjadi jika penjaga lapangan dengan membawa bola dapat menyentuh base, sebelum pelari yang terpaksa tersebut dapat mencapai base yang dituju. Force out dapat dilakukan oleh setiap frelder atau pemain yang bertanggung jawab menjaga base, untuk membakar base sebelum pelari yang terpaksa dapat mencapai base tersebut.