Cara gampang Tes HCG merupakan salah satu cara untuk mengetahui kehamilan. Ascheim dan Zondek pada tahun 1927 menemukan human chorionic gonadotropin (HCG) dalam urine orang hamil. Sintesa HCG terjadi di sel-sel sinsisiotrofoblas plasenta. Aktifitas HCG, mirip dengan aktifitas LH, dengan demikian bioassay-bioassay yang dipakai untuk menetukan adanya LH dapat pula dipakai untuk menetukan ada tidaknya HCG. Misalnya dengan pemberian LH pada hamster muda akan menyebabkan terjadinya ovulasi, demikian juga dengan HCG. Selain itu juga sifat-sifat fisiologik HCG mirip dengan sifat-sifat fisiologik LH.

Human chorionic gonadotropin memacu sel-sel interstisial ovarium, memacu terjadinya ovulasi, memacu luteinisasi pada sel-sel granulosa, mempertahankan fungsi dan umur korpus luteum, dan menaikkan sekresi progesteron oleh sel-sel korpus luteum. Selain itu juga menaikkan fungsi FSH dalam pertumbuhan ovarium, anatara lain dengan pemberian HCG dosis tinggi pada tikus menyebabkan pertumbuhan folekil-folekil ovarium.

Pada manusia, selama kehamilan muda HCG memperpanjang umur dan fungsi korpus luteum dan memacu korpus luteum untuk mensekresikan progestin yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi endometrium. Human chorionic gonadotropin mempunyai pengaruh langsung pada eminensia mediana untuk menghambat sekresi LH/FSH releasing hormones dan mungkin mempunyai pengaruh menghambat terjadinya ovulasi pada wanita hamil.

Human chorionic gonadotropin seperti hormon glikoprotein lainnya terdiri atas dua sub unit, yaitu alfa subunit dan beta subunit. Alta subunit HCG mempunyai sifat sama dengan alfa subunit semua hormon glikoprotein. Beta subunit HCG menunjukkan aktifitas biologik dan merupakan hormon glikoprotein yang imunologik spesitik untuk hormon tersebut, sedangkan alfa subunit tidak memberikan spesifitasnya. Dengan demikian beta subunit dapat dipakai menunjukkan spesifitasnya, misalkan apakah itu beta subunit dari HCG atau LH. Menentukan beta subunit HCG dengan immunoassay adalah penting dalam klinik, untuk mengikuti jalannya penyakit-penyakit trofoblas, karena tidak terganggu oleh beta subunit LH. Alfa dan beta subunit jika berdiri sendiri masing-masing tidak mempunvai tas hormonnya, jika alfa subunit bergabung dengan beta subunit baru mempunyai efek hormonya.

Selama kehamilan konsentrasi alfa subunit HCG bebas ringgi dalam jaringan plasenta, plasma dan urine, sedang konsentrasi beta subunit sangat sedikit. Kira-kira konsentrasi alfa subunit 10 kali lipat daari konsentrasi beta subunit baik di jaringan plasenta maupun di serum.

Pada kehamilan, HCG disekresikan mulai dari 20 hari setelah hari pertamna menstruasi terakhir, atau 8 hari setelah ovulasi. Dengan teknik tes kehamilan immunologik sudah dapat dideteksi sebelum menstruasi berikutnya datang. Konsentrasi HCG meningkat terus sampai mencapai puncaknya yaitu kira-kira 60 hari dampai 80 hari kehamilan.

Human chorionic gonadotropin_ juga diproduksi pada penyakit-penyakit mola hidatidosa dan korio epitelioma, bahkan konsentrasi dalam serum lebih tinggi dibanding dengan konsentrasi HCG pada wanita hamil. Deteksi HCG urine dapat dikerjakan dengan pengenceran, karena tingginya konsentrasi HCG dalam urine.

Daftar Isi

Tujuan percobaan

Menentukan adanya hormon human chorionic gonadotropin (HCG) di dalam urine untuk tes kehamilan dengan memakai teknik immunologik.

Bahan dan Alat

  1. Urine wanita (Wanita hamil dan Tidak hamil)
  2. Satu set Gravindex beta HCG
  3. Pipet Tetes
  4. Lampu

Cara Gampang Tes HCG

Pemeriksaan hCG yang dilakukan secara mandiri menggunakan sampel urine sebaiknya dilakukan pada 1–2 minggu setelah hari pertama telat menstruasi, agar hasil tes menjadi lebih akurat. Langkah-langkah pemeriksaan hormon kehamilan melalui urine adalah sebagai berikut:

  • Lakukan tes dengan menggunakan sampel urine yang keluar pertama kali setelah bangun tidur, karena urine di pagi hari relatif lebih pekat sehingga kadar hCG bisa lebih tinggi.
  • Arahkan alat tes pada urine yang mengalir hingga benar-benar basah atau celupkan alat tes pada urin yang ditampung.
  • Tunggu sekitar 5–10 menit hingga hasil keluar.

Hasil pemeriksaan hormon hCG melalui urine

Setelah tes maka diperoleh hasil pemeriksaan hormon hCG melalui urine atau kualitatif dapat berupa:

  • Hasil positif (+), menunjukkan keberadaan hormon hCG di dalam urine, yang mungkin menandakan bahwa pasien hamil
  • Hasil negatif (-), menunjukkan ketiadaan hormon hCG di dalam urine, yang mungkin menandakan pasien tidak hamil

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *