Mengenal jenis data statistik sangat penting bagi seorang peneliti. Setidak-tidaknya ada tiga hal yang harus diketahui oleh seseorang. Ada empat macam jenis data statistik atau data penelitian yaitu data ratio, data interval, data ordinal dan data nominal. Info Menarik akan menyajikan jenis-jenis data tersebut secara ringkas.
Daftar Isi
Jenis Data Statistik
Jenis data statistik dapat disimak berikut ini.
Jenis Data Statistik Berdasarkan Sifat
Dilihat dari sifatnya, jenis data statistik terbagi menjadi dua, yakni data kualitatif dan data kuantitatif
Data Kualitatif
Data kualitatif dikenal juga sebagai data kategoris. Karena menggambarkan data yang sesuai dengan kategori. Data kualitatif tidak bersifat numerik. Informasi kategori ini melibatkan variabel kategoris yang menggambarkan fitur seperti jenis kelamin seseorang, kota asal, bahasa, agama, dan banyak lagi. Ukuran kategoris didefinisikan dalam spesifikasi kalimat penjelasan, tapi tidak dalam hal angka.
Terkadang data kualitatif menyimpan nilai numerik. Tapi nilai tersebut tidak memiliki arti matematis layaknya data kuantitatif.
Contohnya, tabel yang mencantumkan data kualitatif adalah:
- tanggal lahir
- olahraga favorit
- kode pos sekolah
- Warna mobil di parkiran
- nilai siswa di kelas
Di sini, tanggal lahir dan kode pos sekolah memiliki nilai kuantitatif, tetapi tidak memberikan arti numerik. Yang termasuk dalam kategori data kualitatif adalah Nominal dan Ordinal. Simak terus untuk pembagian jenis data statistik ini.
Data Kuantitatif
Data kuantitatif dikenal juga sebagai data numerik. Karena mewakili nilai numerik yaitu, berapa banyak, atau seberapa sering. Data numerik memberikan informasi tentang jumlah hal tertentu.
Beberapa contoh data kuantitatif adalah ukuran tinggi, panjang, ukuran, berat, dan sebagainya. Data kuantitatif dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan kumpulan datanya.
Dua klasifikasi data kuantitatif yang berbeda adalah data diskrit dan data kontinu. Penghitungannya bisa secara manual atau menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions).
Data kuantitatif diukur dengan beberapa jenis alat ukur, seperti penggaris, timbangan, stop-watch, termometer dan sebagainya.
Contoh data kuantitatif yang kerap dijumpai, seperti:
- Jumlah orang yang tinggal
- Jumlah air (misalnya 1,7 liter)
- Berat (dalam gram, kilogram, ton)
- Waktu (dalam detik, menit, jam, hari atau tahun)
- Suhu (dalam derajat Celcius, Fahrenheit atau Kelvin)
- Jumlah uang yang dimiliki
- Jumlah siswa di jurusan A
- Angka kemenangan yang diperoleh Capres A
Jenis Data Kuantitatif
Data kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu; Data Diskrit dan Dana Kontinu
Data Diskrit
Data diskrit adalah informasi yang hanya dapat mengambil nilai tertentu dan tidak dapat dibuat lebih presisi. Informasi diskrit hanya berisi sejumlah nilai yang mungkin terbatas.
Di sini, hal yang dapat dihitung dalam bilangan bulat, seperti angka dalam dadu (1, 2, sampai 6). Atau bisa juga jenis skema bilangan tetap lainnya, seperti ukuran sepatu (34, 35, 36).
Disebut data diskrit karena mereka memiliki titik tetap dan ukuran peralihan tidak ada. Karena Anda tidak bisa mendapatkan 2,5 pada dadu, bahkan tidak dapat memiliki ukuran sepatu 34,5.
Contoh data diskrit:
- jumlah siswa dalam satu kelas
- jumlah pasien di rumah sakit
- jumlah kelereng dalam kantong
Data Kontinu
Data kontinu adalah data yang dapat mengambil nilai apa pun, biasanya dalam batas-batas tertentu, dan dapat dibagi menjadi bagian yang lebih halus.
Data kontinu memiliki jumlah nilai kemungkinan yang tak terbatas yang dapat dipilih dalam rentang tertentu.
Contoh data kontinu:
- Kisaran suhu.
- Tinggi badan seseorang adalah data kontinu karena dapat diukur dalam meter dan pecahan meter (sentimeter, milimeter, nanometer).
- Waktu suatu peristiwa juga merupakan data kontinu dan dapat diukur dalam tahun. Bahkan bisa dibagi menjadi pecahan yang lebih kecil, tergantung pada seberapa akurat Anda ingin merekamnya (bulan, hari, jam, menit, detik).
Demikian penjelasan mengenai jenis data statistik berdasarkan sifatnya.
Jenis Data Statistik Berdasarkan Skala Pengukuran
Selanjutnya jenis data statistik jika dilihat berdasarkan pada hasil pengukurannya terbagi menjadi empat, yaitu; Data Ratio, Data Interval, Data Ordinal dan Data Nominal. Selengkapnya silahkan simak penjelasan berikut.
Data Ratio
Data ratio merupakan jenis data statistik yang menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan jenis data statistik yang lain. Ciri-ciri data ratio adalah:
1) Data yang diperoleh melalui pengukuran, di mana jarak dua titik pada skala diketahui dari alat ukurnya.
2) Dapat diketahui selisihnya.
3) Menggunakan titik 0 (nol) mutlak atau absolut. 4) Data dapat dibandingkan.
Contoh Data Ratio:
1) Data statistik tentang lama pendidikan (A = 9 tahun, B = 6 tahun, dan C = 3 tahun).
2) Data statistik tentang penghasilan (A = 6.000.000.-/bulan, B: 4.000.000,-/bulan dan C 2.000.000,-/bulan).
Jenis data ratio yaitu data di atas dapat dibandingkan. Misalnya lama belajar A tiga kali lebih lama dibandingkan C. Penghasilan B dua kali lebih banyak dibandingkan C sehingga salah satu ciri data ratio adalah data bisa dibandingkan.
Data Interval
Data interval adalah data statistik yang mempunyai jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki. Ciri khas data interval adalah:
1) Satuan ukurannya mempunyai skala yang sama.
2) Antar kategori dapat diketahui selisihnya.
3) Data interval tidak dapat dibandingkan (Non multiplier)
4) Menggunakan titik 0 (nol) tidak mutlak (arbitrari)
Contoh data interval:
1) Data tentang suhu air (air A = 100°C, air B= 75°C, air C = 50°C dan air D = 0°C).
2) Data tentang nilai hasil belajar (A nilainya 80, B nilainya 40, C nilainya 0)
Data di atas tidak dapat dibandingkan. Oleh karena itu tidak bisa kita katakan suhu air A dua kali lebih tinggi dari suhu air C, air D tidak bersuhu, A dua kali lebih pandai dari B, C tidak punya pengetahuan sama sekali.
Data Ordinal
Data ordinal adalah data statistik yang diurutkan dari jenjang yang paling rendah sampai ke jenjang yang paling tinggi atau sebaliknya dari jenjang yang paling tinggi sampai yang paling rendah, dan dalam bentuk kategori atau klasifikasi. Ciri data ordinal adalah:
1) Dalam bentuk kategori
2) Tidak bisa dilakukan operasi matematika.
3) Posisi data tidak setara/bertingkat
Contoh data ordinal adalah:
1) Data statistik tentang kemampuan akademik (pintar, sedang, bodoh).
2) Data statistik tentang kepuasan menggunakan produk (sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas, dan sangat tidak puas).
Data nominal
Jenis data statistik yang cara penyusunannya diklasifikasikan dalam beberapa kategori saling lepas (mutual exclusive) dan tuntas (exhaustive), masing-masing kategori ini mempunyai kedudukan yang setara. Data nominal termasuk data yang memiliki tingkat yang paling rendah dibandingkan dengan jenis data statistik yang lain.
Contoh data nominal adalah:
1) Data tentang jenis kelamin (laki-laki = 20 orang, perempuan = 30 orang)
2) Data tentang penganut agama (Islam 100 orang, Kristen = 20 orang, Hindu = 2 orang dan Buddha 3 orang).