Apa itu sabu sabu dan apa saja risiko kesehatan yang muncul akibat ketergantungan narkotika jenis sabu sabu

Sabu-sabu adalah sebutan umum untuk metamfetamin, yang merupakan narkotika stimulan yang sangat kuat. Nama “sabu-sabu” mungkin berasal dari kata “syabu” yang berarti “syabu-syabu” atau “mabuk” dalam bahasa Arab, dan kemungkinan merujuk pada efek psikoaktif dari zat ini.S abu-sabu adalah bentuk narkotika metamfetamin yang pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1919 oleh seorang ilmuwan bernama Akira Ogata. Nama kimia dari sabu-sabu adalah “metamfetamin,” dan ini awalnya digunakan untuk tujuan medis, terutama sebagai bronkodilator untuk mengatasi masalah pernapasan seperti asma

Pada tahun 1930-an, metamfetamin mulai digunakan untuk tujuan rekreasi, terutama di Jepang. Selanjutnya, zat ini menyebar ke seluruh dunia dan digunakan oleh militer selama Perang Dunia II untuk meningkatkan daya tahan dan fokus para tentara. Setelah perang, penggunaan metamfetamin, termasuk dalam bentuk sabu-sabu, menjadi masalah narkotika yang signifikan di berbagai negara. Zat ini kemudian dilarang di banyak negara karena potensi risiko kesehatan dan risiko penyalahgunaan yang tinggi. Penggunaan ilegal sabu-sabu telah menyebabkan berbagai masalah kesehatan masyarakat dan masalah sosial di seluruh dunia.

Hingga saat ini, sabu-sabu tetap menjadi narkotika ilegal yang sangat berbahaya dan adiktif, dan penggunaan serta distribusinya ilegal di hampir semua negara. Peredaran dan penggunaan sabu-sabu sering terkait dengan berbagai konsekuensi kriminal dan kesehatan yang serius, dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika ini menjadi fokus bagi banyak pemerintah dan lembaga kesehatan di seluruh dunia.

Risiko kesehatan yang muncul akibat ketergantungan sabu sabu

1. Kerusakan Fisik:

  • Penyakit Jantung: Penggunaan sabu-sabu meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, dan kerusakan arteri.
  • Kerusakan Paru-paru: Sabu-sabu bisa merusak saluran pernapasan dan paru-paru, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah kesehatan pernapasan.
  • Kerusakan Hati dan Ginjal: Penggunaan sabu-sabu dalam jangka panjang dapat merusak organ dalam seperti hati dan ginjal.

2. Gangguan Mental:

  • Kecemasan dan Paranoia: Penggunaan sabu-sabu seringkali memicu perasaan kecemasan dan paranoia yang intens.
  • Depresi: Setelah efek sabu-sabu mereda, banyak pengguna mengalami depresi yang dalam.
  • Psikosis: Beberapa pengguna sabu-sabu mengalami psikosis, yang melibatkan gangguan persepsi, ideasi paranoid, dan halusinasi.
  • Kerusakan Otak: Penggunaan sabu-sabu dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak yang mengganggu kognisi dan fungsi mental.

3. Kerusakan Fisik Jangka Panjang yaitu Gigi Sabu-sabu: Penggunaan sabu-sabu seringkali merusak gigi dan gusi, yang dikenal sebagai “gigi sabu-sabu” atau “mulut sabu-sabu.”

4. Gangguan Tidur atau Insomnia: Sabu-sabu sering mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

5. Penyakit Saraf: Penggunaan sabu-sabu dalam jangka panjang dapat merusak sistem saraf pusat, yang dapat mengakibatkan gangguan fisik seperti gemetar, kejang, dan kesulitan berjalan.

6. Overdosis: Penggunaan dosis berlebihan sabu-sabu dapat menyebabkan overdosis yang berpotensi fatal, dengan gejala termasuk peningkatan suhu tubuh yang ekstrem, masalah jantung, dan kejang.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *