Cara Gampang Bercocok Tanam Seledri

Cara Gampang Bercocok Tanam Seledri ini sesuai untuk kamu yang suka masak pake daun aroma wangi secara gratis. Seledri termasuk salah satu jenis sayuran daerah sub tropis yang beriklim dingin (Rahmat Rukmana, 1995), namun tanaman ini juga dapat tumbuh di daerah dataran tropis, walaupun tidak sebagus di daerah dingin tersebut.

Tanaman seledri kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi, oleh karena itu penanamannya dilakukan pada akhir musim hujan. Cara bercocok tanam seledri dapat kamu simak di bawah ya.

Daftar Isi

Pengolahan tanah

Tanah yang akan ditanami seledri terlebih dahulu dicangkul agar gembur, kemudian dibiarkan kering selama 15-20 hari. Untuk pengolahan lahan persemaian dibuat bedengan yang lebarnya 80 cm tinggi 30 cm sedang panjangnya menurut situasi lahan. Pada lahan persemaian ini perlu disebarkan pupuk kandang dan pasir masing-masing 2 kiloan kemudian diratakan sampai halus. Untuk lahan tanam diolah lagi setelah kering atau mendekati waktu tanam, yaitu juga dibuat bedengan dengan ukuran yang sama dengan lahan persemaian baik pupuk dasar atau perataan permukaan bedengannya .

Penyemaian

Benih seledri perlu direndam dalam air dingin selama 2×24 jam. Setelah diangkat peramlah benih seledri dengan tissue atau kain selama 5-10 hari hingga tampak berkecambah. Sambil menanti benih yang diperam, maka bedengan persemaian dibuatkan atap dari daun kelapa atau plastik atau bahan daun-daun kering dengan diberikan tiang-tiang penyangga sampai dengan menutup seluruh permukaan bedengan persemaian.

Benih yang telah tumbuh kemudian disebarkan pada alur bedengan hingga rata sedalam 0,5 cm, selanjutnya ditutup dengan tanah yang tipis-tipis. Siramlah permukaan bedengan persemaian hingga cukup basah dan lembab.

Penanaman

Setelah bibit tumbuh 3-4 minggu atau setelah mempunyai 3-4 helai daun, cabutlah dengan hati-hati pilihlah yang tumbuh subur, normal dan berukuran besar. Tanamlah pada bedengan yang telah dibuat alur atau lubang tanaman dengan jarak 25 x 30 cm dan tiap lobang diisi 1 bibit. Kemudian siramlah bibit yang telah ditanam dan pasanglah mulsa dari jerami untuk menutup permukaan bedengan agar tetap lembab.

Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan secara kontinyu 1-2 kali sehari. Selanjutnya 2 kali seminggu jika sudah besar atau menurut situasinya.

Pemupukan. Waktu pemupukan susulan pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam. Jenis pupuk yang digunakan ialah NPK, atau campuran ZA dan KCL dengan perbandingan 3:2 dengan dosis 3 gram/tanaman atau menurut perkembangan tanaman. Penyiangan dan pendangiran dengan cara tanaman ini  didangir dan dibersihkan rumputnya dengan kored. Sebab gulma menjadi pesaing dalam hal kebutuhan air, sinar matahari dan unsur hara.

baca juga : Cara Gampang Bercocok Tanam Kangkung

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman seledri adalah ulat tanah, kuty daun dan tungau. Cara pengendaliannya dengan insektisida obat tanah Furadan 36 disebarkam Dapat pula dengan semprotan Matador atau Omite 570 EC (Rahmat Rukmana, 1995) Penyakit seledri yaitu Bercak Cercospora, Bercak Septonia, Virus Aster Jellows dengan belalang hijaukuning. Pengendaliannya dengan mencabut yang sakit dan dibakar. e. Pemanenan/Pemetikan hasil Tanaman seledri dapat dipanen apabila sudah berumur 50 hari untuk jenis varietas Kintstai sedang Jenis Tall Golden Self-Blanching 80 hari. Kemudian Jenis varietas 7all Utah 3 bulan dan Hlorida 125 hari (Rahmat Rukmana, 1995). Cara pemanenan dengan memetik tangkai-tangkai daun secara periodik tiap 2 minggu sekali dan setiap dipetik sesudahnya dilakukan pemupukan.

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *