Cara Gampang Buat Media Celemek Cerita

Cara gampang buat media celemek cerita dapat digunakan bagi kamu yang sedang mencari referensi media pembelajaran. Menurut Moeslichatun (2012), mengungkapkan bahwa metode bercerita dengan celemek cerita merupakan salah satu metode guna menarik minat anak untuk mau mendengarkan cerita dan memperhatikan isi cerita melalui sebuah media sederhana yang menarik berupa celemek yang digunakan ditempel di dada guna menunjang penyampaian isi cerita.

Selaras dengan pendapat tersebut (Nata, 2011) menyampaikan tentang metode bercerita menggunakan celemek cerita, yaitu kegiatan bercerita atau menyampaikan isi cerita dengan media celemek yang telah dimodifikasi menjadi alat peraga edukatif untuk menyampaikan isi cerita. Dengan media celemek cerita yang bersifat mobile diharapkan dapat membuat anak lebih tertarik pada cerita yang dibawakan guru dan pendidik berhasil menyampaikan isi cerita yang ingin disampaikan.

Kelebihan

Kelebihan bercerita dengan media celemek cerita ini yaitu merangsang daya pikir dan imajinasi anak. Anak dapat mengungkapkan berbagai gagasan menurut gambar yang dilihatnya. Menciptakan suasana yang menyenangkan yang akan mempercepat proses belajar anak. Mengembangkan kemampuan berbahasa terutama kemampuan mengungkapkan bahasa serta melatih anak berkomunikasi secara lisan. (Windy, 2011)

Dalam pembuatan media ini diperlukan beberapa alat dan bahan, sebagai berikut:
Alat: gunting, krayon, lem, double tip.
Bahan: kain perca (sisa kain), perekat kain, kertas asturo, kertas manila putih (kertas HVS bekas).

Cara pembuatan media celemek cerita:

  1. Menyiapkan naskah cerita.
  2. Membuat latar/setting tempat dan suasana yang sesuai dengan alur cerita. Dapat menggunakan kain flanel dan kertas asturo.
  3. Membuat dan menggunting tokoh-tokoh dalam cerita pada kertas manila. Selanjutnya, tokoh yang sudah berupa gum tingan diberi perekat kain pada sisi belakangnya.
  4. Media celemek cerita siap digunakan.

Kegiatan membacakan cerita dengan menggunakan media celemek cerita hendaknya memenuhi prosedur bercerita seperti yang diungkapkan Koenig (2012), yaitu:

Pembawa cerita berdiri sesuai dengan setting tempat bercerita (tapal kuda, setengah lingkaran, atau bentuk U). Memahami benar alur cerita yang akan disampaikan. Menggunakan potongan gambar tokoh yang besar agar anak mampu melihat dengan jelas perbedaan masing-masing tokoh. Saat tangan menunjuk gambar harus seiring dengan hal yang diceritakan. Bantu dengan ekspresi yang menarik agar anak lebih terpikat. Ciptakan hubungan yang interaktif dengan anak. Mengulas dan menyimpulkan cerita serta mengadakan tanya jawab dengan anak.

baca juga : Cara Gampang Bikin Media Boneka Tangan

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *