Cara Gampang Memfasilitasi Anak Tunarungu

Cara gampang memfasilitasi anak tunarungu yaitu dengan mengukur tingkat ketunarunguannya. Kedua memberikan alat bantu sesuai dengan keterbatasannya masing-masing.

Daftar Isi

Fasilitas Pendidikan bagi Anak Tunarungu

Layanan pendidikan bagi anak tunarungu akan berjalan apabila didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Dengan fasilitas belajar yang memadai, diharapkan peserta didik akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Di bawah ini terdapat berbagai fasilitas/alat bantu khusus yang sangat menunjang dalam proses belajar mengajar bagi anak tunarungu.

1. Audiometer

Audiometer adalah alat elektronik untuk mengukur taraf kehilangan pendengaran seseorang. Melalui audiometer, kita dapat mengetahui kondisi pendengaran anak tunarungu berikut:

  1. Apakah sisa pendengarannya difungsionalkan melalui kon- duksi tulang atau konduksi udara.
  2. Berapa decibel anak tersebut kehilangan pendengarannya.
  3. Telinga bagian mana yang mengalami kehilangan pendengar an, apakah telinga kanan, telinga kiri, atau kedua-duanya.
  4. Pada frekuensi berapa anak masih dapat menerima suara.

Terdapat dua jenis audiometer, yaitu audiometer oktaf dan audiometer kontinu. Audiometer oktaf untuk mengukur freku- ensi pendengaran 125-250-500-1000-2000-4000-8000 Hz. Audiometer kontinu untuk mengukur frekuensi pendengaran antara 125-12000 Hz.

2 Hearing Aids

Cara gampang memfasilitasi anak tunarungu salah satunya menggunakan Hearing aids atau alat bantu dengar yang mempunyai tiga unsur utama yaitu microphone, amplifier, dan receiver. Prinsip kerjanya, suara (energi akustik) diterima microphone kemudian diubah menjadi energi listrik dan dikeraskan melalui amplifier, lalu diteruskan ke receiver (telephone) yang mengubah kembali energi listrik menjadi suara seperti alat pendengaran pada telepon dan diarahkan ke gendang telinga (membran tympani). Alat bantu dengar akan lebih efektif jika digunakan bagi anak tunarungu yang mempunyai gangguan pendengaran konduktif.

Alat bantu dengar atau hearing aids yang beredar di pasaran memiliki berbagai jenis. Tiap alat bantu dengar memiliki fungsi masing-masing sesuai tingkat gangguan pendengaran seseorang Secara umum, alat bantu dengar dibedakan menjadi empat macam. Berikut adalah penjelasan keempatnya.

a. Behind the Ear (BTE)

Behind the Ear (BTE) adalah alat bantu dengar yang dipasang pada bagian belakang telinga dan dihubungkan ke lubang telinga yang dipasang tepat di telinga luar. Alat ini menggunakan komponen cetakan telinga dengan silikon vang berfungsi sebagai penjernih suara.

b. In the Ear (1TE)

In the Ear (ITE) atau model dalam telinga adalah alat bantu dengar model dalam telinga. Artinya, dalam penggunaan- nya, alat harus dimasukkan ke telinga. Alat ini saat dipasang tidak tampak dari luar. Tipe In the Ear (ITE) dapat digunakan untuk penderita gangguan pendengaran kategori ringan sampai dengan kategori sedang.

c. In the Canal (1TC)

In the Canal (ITC) adalah alat bantu dengar bentuk kanal yang prinsipnya sama dengan tipe ITE, yaitu dimasukkan ke dalam telinga. Alat bantu dengar jenis ITC bentuk dan ukurannya dapat disesuaikan dengan penggunanya.

d. Completely-in-the-Canal (CIC)

Completely-in-the-Canal (CIC) adalah alat bantu dengar yang dilctakkan agak ke dalam liang telinga. Alat ini dapat digunakan untuk penderita gangguan pendengaran kategori ringan sampai dengan kategori sedang

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *