Cara Gampang Mengenali Ciri Fisik Anak Tunanetra

Cara gampang mengenali ciri Anak tunanetra karena mempunyai karekteristik yang khas dan penting untuk dipahami oleh para guru agar anak tunanetra mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai. Secara umum, ciri anak tunanetra dapat dibagi menjadi ciri fisik dan ciri psikologi. hal ini dibutuhkan oleh semua orang -orang yang berada pada lingkungan atau berada di dekat anak tunanetra. Ciri-ciri fisik ini harus orang ketahui agar tidak melakukan kesalahan dalam pergaulan ataupun dalam membantunya dalam kehidupan sehari-hari.

baca juga:Cara Gampang Tingkatkan Kualitas Diri: Cegah Narkoba

Ciri fisik anak tunanetra yang membedakannya dengan anak lain adalah dari matanya. Secara umum, anak tunanetra kurang atau tidak mampu sama sekali melihat. Penyebabnya tentu saja ada gangguan pada kedua bola matanya. Menurut Smith (2006: 240), anak-anak dengan gangguan penglihatan dapat diketahui melalui sikap, penampilan, dan keluhan. Adapun cara gampang mengenali ciri anak tunanetra sebagai berikut:

Daftar Isi

Sikap anak

1) Sering menggosok mata.

2) Menutup satu mata, menarik, dan mengarahkan kepala ke depan.

3) Kesulitan dalam membaca dan meyelesaikan tugas lain.

4) Sering berkedip.

5) Melihat buku dekat dengan mata.

6) Tidak dapat melihat sesuatu dari jarak yang jauh dengan jelas.

7) Sering mengerutkan dahi ketika melihat.

8) Terganggu bila melaksanakan tugas atau menyelesaikan tugas di depan papan tulis.

Penampilan anak

1) Mata nampak tidak sejajar.

2) Lingkaran mata merah, mata mengeras, dan kelopak mata bengkak.

3) Terjadi radang atau mata berair.

4) Mata sering merah, membengkak, dan sakit.

Keluhan anak

1) Mata saya gatal dan panas.

2) Saya tidak dapat melihat dengan baik.

3) Saya pusing dan saya merasa mual ketika melakukan tugas dengan mata.

4) Saya melihat benda samar-samar atau pandangan ganda.

pengetahuan ini sangat penting untuk dapat mengetahui seberapa jauh anak tunanetra harus mendapatkan bantuan dalam kehidupannya. Kehidupan anak tunanetra juga memiliki hak yang sama dalam kehidupan agar dapat bergaul dengan individu lainnya. Tentu saja dengan pola komunikasi dan interaksi yang lebih detail. Dalam pemenuhan kebutuhan akan pendidikannya anak tunanetra juga memiliki kekhususan dalam pendidikannya. Sehingga seorang guru anak tunanetra harus memiliki keterampilan khusus dalam mendidik, membimbing dan mengarahkannya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *