Cara gampang mengendalikan perilaku dari anak usia dini merupakan langkah awal untuk membentuk karakter pola perilaku pada anak. Walaupun sebagian besar saran yang saya berikan di dalam buku ini dapat diterapkan kepada siswa dengan usia berapa pun, ada beberapa strategi yang paling sesuai untuk menangani perilaku siswa dari tingkat tertentu dalam kehidupan sekolah mereka.
Pada artikel ini akan menemukan tips dan teknik cara gampang mengendalikan perilaku anak yang dapat diterapkan kepada siswa yang sedang belajar di taman kanak-kanak atau sekolah dasar (3-11 tahun). Anda juga akan menemukan sejumlah contoh skenario yang melibatkan tipe masalah perilaku yang berbeda yang sering terjadi pada usia ini, sehingga Anda dapat mempelajari lebih banyak apa yang harus dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Ingatlah: di bab ini, karena saya hanya membahas tentang anak-anak usia dini, saya menggunakan istilah anak-anak daripada siswa. Namun, saya tidak merujuk pada anak yang sangat kecil atau bayi.
Beberapa prinsip utama dapat diterapkan ketika mengajar anak usia dini:
Ingatlah bahwa taman kanak-kanak atau sekolah dasar mungkin terasa membingungkan atau bahkan menakutkan bagi mereka. Anak usia dini sering kali masih sangat terikat dengan Orangtua atau pengasuh mereka; belajar untuk percaya diri dan independen merupakan kunci pada tahap ini.
Anak usia dini berada di tahap awal dalam mempelajari keterampilan pribadi, sosial, dan emosional, eperti empati dan mengendalikan amarah mereka. Bagi para pengajar taman kanak-kanak, mengembangkan ketrampilan tersebut sama pentingya dengan mengembangkan aspek pembelajaran yang lain.
Pada tahap ini, pola dari seluruh jenjang pendidikan anak sedang dibentuk. Ini adalah kesempatan untuk menetapkan kebiasaan baik, pola, dan rutinitas, bukan sifat negatif. Idealnya adalah mencontohkan perilaku yang baik, men- jelaskan batasan yang jelas, dan memberikan banyak penghargaan Kita seharusnya tidak menakut-nakuti anak kecil untuk berperilaku baik, dan usahakan untuk mendorong mereka dengan menggunakan pendekatan positif.
Setiap intervensi yang dibuat sekarang akan memiliki dampak yang lebih besar daripada yang digunakan nanti. Pengajar atau guru menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak secara individual. Sehingga mereka dapat memiliki dampak yang lebih besar terhadap mereka daripada terhadap siswa yang lebih tua. Bagi anak dengan latar belakang pengasuhan yang buruk, guru taman kanak-kanak atau sekolah dasar mungkin merupakan orang dewasa pertama yang mencontohkan perilaku “baik”. Seorang anak yang tidak pernah diajari tentang batasan mungkin memerlukan waktu untuk mengikuti rutinitas kelas.