Cara Gampang Penyemaian Bibit Tomat Part 1

Cara gampang penyemaian bibit tomat dilakukan untuk menumbuhkan bibit tomat yang siap ditanam. Langkahnya – langkah nya meliputi pemilihan lokasi dan persiapan penyemaian. Untuk menyemaikan bibit tomat kita harus mengetahui penyemaian tanaman tomat agar mendapatkan bibit siap tanam yang baik ialah sebagai berikut:

Pemilihan Lokasi

Lokasi atau tempat penyemaian bibit kita pilih tanah yang subur tidak berpasir, tidak terlalu banyak air. Adapun yang disebut tanah yang subur ialah tanah yang bila ditanami dapat hidup dan tumbuh subur. Tanah yang bagaimanakah yang termasuk tanah yang subur ?

Macam tanah yang subur antara lain sebagai berikut :

baca juga:Cara Gampang Bercocok Tanam Bayam

a. Tanah humus ialah tanah yang berasal dari sampah busuk atau sisa-sisa makhluk hidup. Tanah jenis ini misalnya tanah bekas hutan yang ditebang, tanah yang berasal dari busukan limbah sampah, tanah yang berasal dari kotoran hewan yang sudah menjadi tanah. Ini semua merupakan tanah yang sangat subur bila ditanami.

b. Tanah fulkanik ialah tanah yang berasal dari abu gunung berapi ini biasanya terdapat di sekitar gunung berapi dan di sekitar sungai-sungai yang berhulu di kaki gunung berapi. Tanah yang dipupuk misalnya tanah kebun, sawah dan ladang bila diberi pupuk kompos dan pupuk pabrik kemudian diaduk ini merupakan tanah yang subur.

Untuk mendapatkan lokasi yang baik dapat memilih dari ketiga jenis tanah tadi. Adapun tanah yang paling mudah kita dapat ialah jenis tanah nomor C di atas, ialah tanah sawah atau tanah kebun serta ladang yang diberi pupuk kompos atau pupuk kandang dan pupuk pabrik. Setelah memperoleh tanah tempat penyemaian bibit tomat maka kita mulai pekerjaan selanjutnya.

Persiapan Penyemaian

  1. Cangkul
  2. Sabit
  3. Gembor kaleng atau ember
  4. Atap penyemaian dari daun kelapa atau gedhek

Caara gampang penyemaian bibit dengan melakukan pekerjaan yang mula-mula dilaksanakan adalah mengairi tanah, mencangkul, meratakan dan melembutkan tanah. Kemudian dibuat bedengan – bedengan. Perlu diperhatikan bahwa luas bedengan tergantung berapa banyaknya bibit yang harus ditaburkan. Makin banyak bibitnya makin luas dan makin banyak bedengannya. Di atas bedengan itulah kita

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *