Halloween memiliki sejarah yang menarik yang berakar pada tradisi kuno dan telah berkembang menjadi perayaan populer di banyak negara. Beberapa fakta unik tentang sejarah Halloween:
- Asal-usul Celtic: Halloween berasal dari festival kuno Celtic yang disebut Samhain. Samhain merupakan perayaan yang menandai akhir musim panas dan kedatangan musim dingin. Orang Celtic percaya bahwa pada malam itu, batas antara dunia orang hidup dan arwah meninggal menjadi tipis, memungkinkan arwah-arwah itu berkeliaran di bumi.
- Adopsi oleh Gereja Katolik: Untuk mengakomodasi tradisi pagan, Gereja Katolik memasukkan perayaan All Saints’ Day (Hari Semua Orang Kudus) pada tanggal 1 November dan All Souls’ Day (Hari Semua Arwah) pada tanggal 2 November. Perayaan ini mulai diselaraskan dengan festival Samhain.
- Jack O’Lantern: Tradisi menyeramkan dari Jack O’Lantern berasal dari legenda Irlandia tentang Jack, seorang pria yang terjebak antara dunia ini dan dunia setan. Ia diharuskan berjalan dengan lentera labu yang di dalamnya ada bara api yang ditempatkan dalam labu yang diukir. Orang-orang percaya itu dapat mengusir roh jahat.
- Trick-or-Treating: Tradisi mengemis permen atau ‘trick-or-treating’ dilakukan oleh anak-anak dengan berkostum di malam Halloween. Ini memiliki akar dalam tradisi “souling” di Inggris pada abad ke-19, ketika orang-orang miskin akan meminta makanan atau uang dalam doa bagi arwah kerabat yang telah meninggal.
- Kostum: Kostum Halloween berawal dari kepercayaan bahwa pada malam itu, arwah-arwah dan roh-roh jahat berkeliaran di bumi. Orang-orang berpakaian sebagai arwah atau makhluk menakutkan agar tidak dikenali oleh roh-roh jahat.
- Popularitas Global: Meskipun berasal dari tradisi Eropa, Halloween telah menjadi perayaan yang populer secara global, terutama di Amerika Utara, di mana perayaan ini dianggap sebagai perayaan yang menyenangkan dengan berbagai aktivitas seperti pesta, lomba kostum, dan hiasan rumah yang menakutkan.
Halloween telah berkembang dari tradisi kuno yang berakar pada kepercayaan dan perayaan spiritual menjadi perayaan yang lebih modern dengan elemen-elemen yang lebih menyenangkan dan menghibur. Sejarah Halloween dapat ditelusuri dari sekitar 2.000 tahun kebelakang, berawal dari acara festival Celtic pra-Kristen yang diadakan sekitar 1 November yang disebut Samhain (baca: “sah-win”), yang berarti “akhir musim panas” dalam bahasa Gaelic. Samhain yang sebenarnya tidak sepenuhnya berarti “akhir musim panas”, tetapi juga menjadi pergolakan dan kegelisahan untuk banyak orang di Eropa. Halloween menyediakan waktu untuk bermain dengan konsep kematian, dan orang-orang berpakaian seperti orang mati yang hidup. Halloween dikenal di benua Amerika Utara sejak zaman kolonial, dan pada pertengahan abad ke-20, Halloween telah menjadi liburan anak-anak. Halloween menjadi waktu yang penuh kegembiraan di seluruh dunia, mengajak orang-orang untuk merayakan keterbukaan dan keanekaragaman budaya dalam semangat yang seru Wuaaah. Halloween menjadi salah satu hari raya paling komersial di Amerika Serikat, di mana masyarakat menghabiskan miliaran dolar untuk permen, kostum, dan lainnya.
Asal-usul tradisi Halloween berasal dari festival bangsa Celtic kuno yang disebut Samhain. Samhain merupakan festival keagamaan pagan yang berasal dari tradisi spiritual bangsa Celtic kuno, untuk merayakan tahun baru mereka pada 31 Oktober hingga 1 November. Mereka percaya bahwa pada malam 31 Oktober, antara orang-orang dan bangsa, semua jiwa yang telah meningalkan dan tetap berada di dunia berada di sisi All Hallows, atau hari semua orang kudus. Pada abad ke-18, Paus Gregorius III menetapkan tanggal 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang kudus, yang kemudian disebut All Saints’ Day. Seiring berjalannya waktu, nama ini disebut dengan “Halloween”. Sejak itu hingga sekarang, Halloween dirayakan setiap tanggal 31 Oktober.Tradi Halloween juga menjadi perayaan yang populer di Amerika, terutama di negara-negara di mana banyak orang Irlandia yang mempopulerkan perayaan ini. Selain itu, Halloween juga menjadi perayaan yang dirayakan di berbagai negara di dunia, seperti Chili, Australia, Selandia Baru, dan sebagian besar negara di Eropa