Gerak tari pada anak usia dini memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar pengembangan keterampilan motorik. Ini juga berdampak pada aspek afektif dan kognitif anak. Pengembangan holistik ini mencakup berbagai bidang perkembangan, termasuk bahasa, kognitif, fisik, dan sosial.
Dalam konteks tari, anak-anak belajar untuk berkomunikasi dengan gerakan dan ekspresi tubuh mereka. Mereka juga mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa, karena sering kali tari melibatkan narasi atau penggunaan kata-kata untuk menyampaikan pesan. Ini membantu mereka dalam pengembangan bahasa dan komunikasi.
Gerak tari juga melibatkan pemahaman terhadap ritme, pola, dan koordinasi yang membantu perkembangan kognitif mereka. Anak-anak belajar mengikuti irama musik dan memahami hubungan antara waktu dan ruang. Ini membantu perkembangan kognitif mereka, termasuk pemahaman konsep abstrak.
Aspek fisik juga sangat penting dalam pengembangan tari pada anak usia dini. Mereka memperbaiki keterampilan motorik halus melalui gerakan jari-jari dan keterampilan motorik kasar melalui gerakan seluruh tubuh. Aktivitas fisik ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Selain itu, gerak tari memungkinkan anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, mempromosikan keterampilan sosial seperti kerja sama, komunikasi, dan penghargaan terhadap perbedaan. Ini membantu dalam pengembangan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Sumber:
Pica, R. (1998). Experiences in Movement: Birth to Age Eight. Thomson Delmar Learning.
Gardner, H. (1983). Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. Basic Books.