Ibu dan Bimbingan Konseling Pada Anak. Ada perempuan-perempuan hebat yang dikenang dalam sejarah, perempuan tangguh tempat kita berteduh membasuh peluh, dia yang paling mengerti kita saat kita jatuh, mengangkat kita dan memberikan semangat baru, dan ia adalah perempuan yang sering kita kenal dengan sapaan ibu.
Berbicara tentang ibu, kasih pertama yang dikenal setiap manusia sejak lahir bahkan sebelum lahir kasih seorang ibu telah kita nikmati, ia menyayangi kita bahkan saat kita belum berwujud.
Di pagi buta, seorang ibu yang sering disapa Tini mengayunkan sapu dan membersihkan setiap daun yang jatuh ke tanah, seakan tidak peduli dengan anaknya yang juga asik bermain di atas teras ruangan kelas yang tidak jauh dari tempatnya bekerja, ia terus mengumpulkan dedaunan dan sampah dari kegiatan perkuliahan pada hari lalu.
Sosok yang memang tidak jauh berbeda dengan ibu yang sering kita kenal, Tini menyebutkan jika ia bekerja sebagai tukang kebun di Fakultas Ekonomi Universitas Riau ini demi memenuhi kebutuhan anaknya, karena saat anaknya berusia lebih kurang tiga tahun ia sudah bercerai dengan sang suami.
Sekarang disayangkan bagi sang anak yang tidak bisa bersekolah dengan keterbatasan ibunda, hanya dapat mencari cukup makan sehari-hari, jangankan bersekolah makan pun susah.
Baca Juga : Cara Gampang Orang Tua Jadi Pendidik
Tentang Ibu Menurut Ahli
Menurut DR.Elizabeth Hurlock, profesor psikologi Colombia dalam buku sereal kepemimpinan obasa (2012) : seorang ibu otomatis menjadikan dirinya untuk bersandar tidak peduli seberat apapun kondisinya, ibu akan memasang badan asalkan keluarganya nyaman dan hangat.
Ibu menempatkan dirinya sebagai payung yang meneduhkan, ibu merupakan tempat bimbingan konseling yang paling tepat, akuntan terpintar, koki paling mantap, dan pengabdi paling sejati.
Teman teman yang baik,,, berbicara pengabdian seorag ibu, inilah pengabdi sejati, ibu melakukan semua kebaikan dalam keluarga tanpa mengharapkan balasan, secuil pun.
Ibu dan Bimbingan Konseling Pada Anak dapat juga dilihat pada cara seorang Ibu yang tidak akan menyodorkan srtuk berisi harga-harga, yang harus dibayar keluarga atas kerjanya di dalam sebuah rumah tangga.
Ibu mengerjakan semuanya dengan tulus dan ikhlas, semuanya mengalir begitu saja tanpa program kerja, dan prospek jangka panjang, perempuan yang melakukan semua pekerjaan atas dasar cinta.
Hari ibu internasional telah di peringati pada (22/12) ini, seharunya bukan hanya member ucapan selamat kepada ibu-ibu yang telah berjuang, namun ada upaya yang seharunya dapat membantu memberdayakan ibu-ibu yang memang berjuang sebagai orang tua tunggal bagi anak-anak mereka, bantuan sangat mereka nantikan.
Sedikitnya beban dan jeripayah dengan tetesan peluh menjadi berkurang akan membuat mereka yang letih sedikit dapat tersenyum lega, setidaknya untuk anak-anaknya lebih baik dari pada mereka, ibu dengan hati yang tulus.
Baca Juga: Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kecerdasan Interpersonal Anak