Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik. Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga pedidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
Berdasarkan pengalaman saya mengikuti mengikuti PPG Calon Guru pada saat PPL di sekolah UPT SDN 002 Langgini disana saya banyak melihat berbagai macam karakteristik guru tak hanya itu saja saya juga melihat beragam peserta didik yang berasal dari latar belakang berbeda. Dengan banyaknya karakter anak yang berbeda-beda para guru disekolah itu begitu sabar dan ikhlasnya dalam mendidik. Mulai dari pagi peserta didik datang kesekolah para guru sudah menyambut mereka dengan hangat, menanyakan keadaan peserta didik, mengecek kerapian peserta didik dan memastikan para peserta didik siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran. dengan demikian para peserta didik juga bersemangat dan antusias untuk datang kesekolah mengikuti kegiatan pembelajaran. setelah itu sebelum melakukan pembelajaran mereka mengikuti kegiatan sekolah seperti senam, literasi, semut bersih, imtaq dan lainnya. Kemudian setelah kegiatan pagi selesai mereka mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Pada saat pembelajaran berlangsung pada saat pemberian materi guru menggunakan media pembelajaran yang menarik, kemudian guru juga mengarakahkan sisiwa untuk memperhatikan lingkungan sekitar untuk dapat lebih memahami materi yang berhubungan dengan alam sekitar kita. Tak hanya itu juga guru sangat mengayomi peserta didik dan membuat suasana kelas menjadi aktif dan menarik, sesekali guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking agar peserta didik tidak jenuh dalam pembelajaraannya.
Dari pengalaman saya tersebut sosok guru masa depan itu adalah guru yang mampu menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi peserta didik. Dengan demikian, peserta didik akan merasa lebih dihargai dan diperhatikan. Ketika mereka merasa nyaman dan bahagia, mereka akan lebih mudah mengikuti arahan dari guru dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini akan membantu mereka belajar dengan tenang, tanpa rasa tertekan, dan mendorong mereka untuk lebih terbuka dalam mengungkapkan pendapat serta bertanya. Dengan pendekatan seperti ini, peserta didik dapat meraih potensi terbaik mereka dalam proses pembelajaran.
Selain itu, seorang guru di masa depan juga harus selalu mengikuti perkembangan zaman agar dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal. Dengan demikian, guru tidak hanya mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif, tetapi juga lebih relevan dengan kebutuhan peserta didik yang terbiasa dengan dunia digital. Selain itu, untuk menjadi guru yang ideal, penting bagi seorang pendidik untuk terus mengembangkan diri, misalnya dengan mengikuti pelatihan, workshop, atau kegiatan sosialisasi yang dapat memperluas wawasan. Upaya-upaya tersebut memungkinkan guru untuk terus mengupgrade keterampilan dan pengetahuan, serta menjadi pribadi yang adaptif terhadap perubahan. Dengan demikian, guru dapat memenuhi tantangan dan kebutuhan peserta didik yang semakin beragam serta memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dan berkualitas.
Dengan adanya mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, saya merasa sangat terbantu dalam memahami konsep dan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan Indonesia, khususnya tentang peran dan sosok seorang guru. Melalui pembelajaran ini, saya semakin memahami bagaimana seharusnya seorang guru berperan dalam proses pendidikan. Salah satu referensi utama yang saya pelajari adalah semboyan Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Semboyan ini mengandung makna mendalam yang mengajarkan bahwa seorang guru tidak hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai teladan yang baik di depan (ing ngarso sung tulodo), sebagai pembimbing yang mampu memotivasi dan memberdayakan peserta didik di tengah proses belajar (ing madya mangun karso), serta memberikan dukungan dan dorongan dari belakang agar peserta didik dapat berkembang dengan percaya diri dan mandiri (tut wuri handayani). Pemahaman ini membuka wawasan saya tentang bagaimana seorang guru yang ideal harus mampu mengembangkan potensi peserta didik dengan pendekatan yang holistik, bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga karakter, emosi, dan kepribadian. Oleh karena itu, filosofi pendidikan ini sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam membentuk sosok guru yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi, mendukung, dan mengarahkan peserta didik agar mereka siap menghadapi tantangan di masa depan.