Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Menjadi seorang guru adalah pilihan hidup saya. Sejak kecil, saya selalu kagum dengan kemampuan guru untuk menginspirasi dan membentuk karakter siswa. Saya ingin menjadi seorang guru yang tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi sosok yang memotivasi siswa untuk mencapai potensi terbaiknya. Menjadi seorang guru tentunya bisa menjawab tantangan sesuai dengan perkembangan zaman, guru yang bisa memahami kebutuhan peserta didik, gaya belajar peserta didik, guru yang memahami penilaian belajar peserta didik, guru yang paham dengan strategi, pendekatan, model, media dalam kegiatan pembelajaran yang disebut dengan sosok guru yang profesional.
Dulu, masa Pendidikan saat saya masih bersekolah guru saya pada saat itu tidak hanya sekedar menyampaikan materi, tetapi juga menjadi sosok mentor yang selalu siap membantu saya dan teman-teman mengatasi kesulitan dalam belajar. Guru saya seringkali memberikan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari untuk mempermudah pemahaman kami Selain itu, kami juga sering diajak berdiskusi dan bertukar pikiran dalam kelompok kecil. Saat masih bersekolah saya menemukan dua model sosok guru yang sangat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan membuat saya selalu menantikan waktu belajar bersamanya.
Pengalaman belajar yang paling berkesan adalah saat Pak Suhardi, beliau merupakan guru SMA saya pada mata pelajaran Bahasa inggris. Beliau mengajar dengan menggunakan berbagai media, seperti menampilkan video pembelajaran yang menarik dan gambar. Kemudian beliau membuat pembelajaran menjadi menyenangkan setelah mempelajari materi diadakan permainan atau games dan yang tidak konsentrasi akan menjawab pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari. Pada saat itu saya sangat antusias dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan sangat membangun semangat saya dalam belajar, dan saya juga selalu penasaran untuk pertemuan selanjutnya akan ada media, metode, dan games apa lagi yang akan dilakukan.. Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa seorang guru harus mampu memahami peserta didiknya dan memahami setiap karakteristiknya untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, yaitu guru harus mampu memerdekakan dan mengakomodasi kepentingan peserta didik. Oleh karena itu saya bertekad di masa depan ingin menjadi seorang guru yang mampu memerdekakan siswa dalam belajar.
Untuk mewujudkan cita-cita saya menjadi guru profesional di masa depan, saat ini saya mengikuti program pendidikan profesi calon guru yang merupakan program dari pemerintah untuk melahirkan guru-muda yang berkompeten di masa depan. Saat mengikuti Pendidikan ini saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang bagaimana menjadi seorang guru yang baik dan metode belajarnya berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, presentasi dan kolaborasi. Metode tersebut memberikan gambaran bagi saya tentang metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga nantinya akan saya terapkan di kelas untuk menciptakan suasana belajar yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, komunikasi, kolaborasi, dan meningkatkan mental peserta didik. selain itu saya juga belajar bagaimana merancang kegiatan pembelajaran, merancang penilaian untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik dan mengevaluasi diri dan perkembangan peserta didik dalam belajar. Kemudian saya juga belajar tentang Filosofi Pendidikan yang bukan hanya sekedar teori belaka, tetapi juga memiliki implikasi yang sangat konkret dalam praktik pembelajaran. Mata kuliah ini mendorong saya sebagai calon guru untuk terus mengembangkan diri secara profesional, baik dalam hal pengetahuan maupun keterampilan. Pada mata kuliah ini mengajarkan saya tentang dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang mengajarkan seorang pendidik harus menuntun tumbuh kembang siswa sesuai dengan kodratnya tanpa paksaan dan tekanan.. Maka dari itu, seorang guru harus memiliki prinsip-prinsip Ing Ngarso Sung Tulodho artinya seorang guru harus mampu menjadi contoh dan teladan baik untuk peserta didik, yang kedua Ing Madya Mangun Karso artinya seorang guru harus mampu membangun motivasi peserta didik dengan memberikan semanagat dan menciptakan suasana yang kondusif untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran. Tut Wuri Handayani artinya guru memberi dukungan, menuntun peserta didik sesuai dengan kodratnya.
Tuntunan Pendidikan yang dipaparkan Ki Hajar Dewantara menjelaskan kultural Indonesia sehingga kita tidak boleh terlepas dari kebudayaan garis-garis bangsa Indonesia. Kebudayaan adalah buah budi manusia hasil perjuangan dari dua pengaruh kuat alam dan zaman. Penerapan konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat dilihat saat ini yaitu diterapkannya kurikulum merdeka. Penggunaan kurikulum merdeka sangat terasa perubahannya karena guru lebih fleksibel untuk berkreasi dalam mengajar, serta lebih mengetahui minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan setiap peserta didik. oleh karena itu Mata kuliah Filosofi Pendidikan ini telah membuka pemikiran saya tentang pendidikan. Dengan mempelajari topik yang berkaitan dengan pendidikan, saya kini memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan pendidikan, peran guru, dan bagaimana proses pembelajaran yang efektif dapat tercipta.
Guru masa depan bagi saya adalah menjadi seorang guru yang profesional yang terus semangat untuk terus belajar meningkatkan kualitas dirinya seumur hidup agar mampu membangun generasi-generasi penerus bangsa yang tentunya berprestasi dan sikap budi pekerti luhur. John Dewey & filusof, menyatakan bahwa guru profesional harus dipersiapkan berdasarkan dua prinsip. Pertama, penyatuan penguasaan materi dengan pedogogik, psikologi dan etika filsafat pendidikan. Kedua, praktik pengajaran yang menekankan pada kemampuan untuk memahami dan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. sebagai calon guru di masa depan harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara menyeluruh dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi yang tentunya sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Sebagai guru masa depan tentunya harus menguasai kompetensi dasar sebagai guru yakni kompetensi pedagogik kompetensi profesional, kompetensi kepribadian maupun kompetensi sosial.
Guru masa depan adalah sosok pendidik yang tidak hanya menguasai materi pelajaran, namun juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap setiap peserta didiknya. Guru juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran yang inovatif, guru masa depan dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan gaya belajar dan minat masing-masing siswa. Selain itu, guru juga berperan sebagai fasilitator yang siap mendengarkan, memberikan dukungan, dan membimbing peserta didik dalam mengatasi berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam belajar. Oleh karena itu sebagai calon guru masa depan ,tugas saya bukan hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja kepada peserta didik, tetapi juga memberikan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan potensi diri. Saya ingin menanamkan pada peserta didik saya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang cerah. Dengan memberikan contoh yang baik dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, saya berharap dapat menginspirasi siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Daftar Rujukan :
Abd. Rohim, A. A. (2023). Makna Pahlawan Tanpa Jasa Bagi Tenaga Pendidik di Raudhatul Ulum Desa Gunung Geni. Jurnal Penidikan Islam dan Isu-isu Sosial.
Pidato Sambutan Ki Hajar Dewantara. Dewan Senat Universitas Gadjah Mada. (7 November 1956).
Qurniawati, D. R. (2023). Efektivitas Pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar. Confrence of Elemenatry Studies.
Widdah, M. E. (n.d.). Mencermati Pendidikan Guru di Masa Depan. Mencermati Pendidikan.