Apa itu pembelajaran berbasis proyek ?

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya.

Beberapa karakteristik pada metode pembelajaran Project Based Learning, antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Menyusun rencana proyek
  2. Membuat jadwal
  3. Memonitor pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project based learning)
  4. Menguji dan memberikan penilaian atas proyek yang dibuat
  5. Evaluasi pembelajaran berbasis proyek

Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning pada akhirnya dituangkan dalam tabel sebagai berikut :Langkah Kerja Aktivitas Pelatih/Guru/Pembimbing/Tutor Aktivitas Peserta Didik

  1. Mempersiapkan pertanyaan penting terkait suatu topik materi yang akan dipelajari Peserta didik berdiskusi dan mulai menyusun rencana pembuatan proyek. Ada pembagian peran dalam kelompok dan mencatat hal-hal yang perlu disiapkan untuk proyek.
  2. Menyusun rencana proyek Pelatih menyusun jadwal pembuatan proyek dan membaginya dalam tahapan-tahapan untuk memudahkan pelaksanaan. Peserta menyepakati jadwal dan mulai memperhatikan tenggat waktu pembuatan proyek.
  3. Membuat jadwal Pelatih menyusun jadwal pembuatan proyek dan membaginya dalam tahapan-tahapan untuk memudahkan pelaksanaan. Peserta menyepakati jadwal dan mulai memperhatikan tenggat waktu pembuatan proyek.
  4. Memonitor pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) Selama masa pembelajaran, peserta didik harus memahami apa tujuan dari proyek yang sedang dikerjakan.
  5. Menguji dan memberikan penilaian atas proyek yang dibuat Pelatih memberikan penilaian terhadap proyek yang telah dibuat oleh peserta didik.
  6. Evaluasi pembelajaran berbasis proyek. Pelatih dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Apa saja keuntungan pembelajaran berbasis proyek ?

  1. Meningkatkan motivasi belajar: Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena mereka terlibat langsung dalam proyek yang menarik dan bermakna.
  2. Meningkatkan keterampilan: Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan peserta didik seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.
  3. Meningkatkan pemahaman konsep: Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik karena mereka terlibat langsung dalam proyek yang relevan dengan materi yang dipelajari.
  4. Meningkatkan keterlibatan peserta didik: Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran karena mereka terlibat langsung dalam proyek yang menarik dan bermakna.
  5. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber belajar: Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar karena mereka terlibat langsung dalam proyek yang memerlukan pengumpulan informasi dari berbagai sumber.
  6. Meningkatkan keterampilan memecahkan masalah: Pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah karena mereka terlibat langsung dalam proyek yang memerlukan pemecahan masalah.

Bagaimana cara membuat proyek yang baik dalam pembelajaran berbasis proyek?

  1. Menentukan topik: Pilih topik yang menarik dan relevan dengan materi yang dipelajari. Topik harus menantang dan memotivasi peserta didik untuk belajar.
  2. Menyusun rencana proyek: Buat rencana proyek yang jelas dan terperinci, termasuk tujuan, sasaran, dan jadwal pelaksanaan. Rencana proyek harus mencakup semua tahapan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
  3. Membuat tim: Bentuk tim yang terdiri dari beberapa peserta didik. Pastikan setiap anggota tim memiliki peran yang jelas dan tanggung jawab yang spesifik.
  4. Mengumpulkan informasi: Kumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, wawancara, atau observasi.
  5. Mengembangkan solusi: Gunakan informasi yang telah dikumpulkan untuk mengembangkan solusi yang kreatif dan inovatif untuk masalah yang diberikan.
  6. Membuat produk: Buat produk yang berkualitas tinggi berdasarkan solusi yang telah dikembangkan. Produk dapat berupa presentasi, poster, video, atau produk fisik lainnya.
  7. Mengkomunikasikan hasil: Komunikasikan hasil proyek kepada publik dengan cara yang kreatif dan menarik. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas atau membuat video yang dapat dibagikan kepada orang lain.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *