Cara Gampang Pembelajaran Kooperatif

Cara gampang pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang melibatkan kerjasama guru dan siswa. Pembelajaran Kooperatif informal umumnya hanya digunakan ketika guru hendak menyelenggarakan pembelajaran secara langsung.” Pembelajaran Kooperatif informal dilaksanakan dengan membentuk kelompok-kelompok [berpasangan] yang bersifat sementara dan khusus. Kelompok- kelompok itu bekerja beberapa kali dalam satu periode tatap muka. Masing-masing kerja kelompok itu berlangsung selama beberapa menit (3-5 menit). Pembentukan kelompok yang bersifat sementara dan khusus ini untuk memastikan bahwa siswa benar-benar terlibat aktif secara kognitif melalui diskusi berpasangan. Di sini guru berperan untuk (a) memfokuskan perhatian siswa terhadap materi yang akan dipelajari, (b) menciptakan suasana kondusif untuk belajar, (c) memastikan bahwa semua siswa memproses secara kognitif materi yang dipelajari.

Adapun Pembelajaran Kooperatif formal umumnya lebih diutamakan penggunaannya daripada Pembelajaran Kooperatif informal. Dalam Pembelajaran Kooperatif formal, ada enam peran utama yang harus dilakukan oleh guru. Keenam peran itu adalah: (a) menentukan secara spesifik tujuan pembelajaran, (b) membuat keputusan-keputusan prapembelajaran, (c) menjelaskan susunan tugas dan tujuan pembelajaran Kepada siswa, (d) mengatur Pembelajaran Kooperatif yang akan dilaksanakannya, (e) memonitor efektivitas kelompok pembelajaran dan memberikan masukan bilamana diperlukan, (f) mengevaluasi pencapaian siswa dan membantu mereka mendiskusikan seberapa baik mereka telah bekerja sama dalam kelompok [proses kelompok].”

Patut dicatat, baik kegiatan belajar dalam Pembelajaran Kooperatif informal maupun formal diarahkan untuk mewujudkan ideal-ideal tertentu. Cara gampang pembelajaran kooperatif harus terjadiln Ideal-ideal itu, antara lain sebagaimana uraian berikut ini:

Daftar Isi

Pertama,

menghargai keragaman. Karena itu, dalam Pembelajaran Kooperatif kegiatan belajar siswa dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang dibentuk dengan mempertimbangkan keragaman individu. Selama interaksi yang terjadi dalam kelompok, mereka dibiasakan untuk saling belajar dari berbagai tanggapan atas persoalan-persoalan yang mereka hadapi bersama. Melalui kerja sama dalam kelompok, mereka berkesempatan untuk belajar memecahkan masalah dari sudut pandang berbeda-beda. Hal itu diharapkan akan membuat mereka terbantu dalam memahami persoalan secara lebih utuh dan belajar memahami beragam sudut pandang.

Kedua,

mengakui perbedaan individual. Melalui interaksi dalam kelompok, siswa dibiasakan untuk belajar menerima dan menghargai perbedaan kemampuan dan kepribadian anggota kelompoknya. Hal ini terjadi karena dalam kelompok, mereka senantiasa berhadapan dengan respons yang berbeda-beda atas persoalan yang harus dikerjakan dalam kelompok. Hal demikian membantu mereka dalam mengasah keterampilan sosial.

Ketiga,

keterlibatan bersama dalam proses belajar. Dalamn kelompok-kelompok kooperatif, semua anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menyumbangkan kemampuan mereka. Hal ini sedapat mungkin dimanfaatkan secara optimal sehingga membuat mereka mampu menyumbangkan kemampuan terbaik yang mereka miliki dal berpikir lebih kritis dibandingkan jika mereka belajar sendi

Keempat,

pertukaran gagasan. Dalam Pembelajara Kooperatif, sedapat mungkin diupayakan adanya pemberia umpan balik yang bersifat personal mengenai gagasan dan tanggapan-tanggapan yang telah mereka kemukakan. Dengan demikian akan asa oertukaran gagasan yang intensif dalam kelompok

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *