Kanker kandung kemih adalah kanker yang bermula di kandung kemih akibat pertumbuhan sel-sel yang tidak normal. Kanker kandung kemih sering kali ditandai dengan adanya darah dalam urine. Beberapa gejala kanker kandung kemih antara lain:
- Munculnya darah dalam urine (hematuria) .
- Sering buang air kecil atau frekuensinya menjadi lebih sering secara tiba-tiba.
- Nyeri panggul.
- Pembengkakan ginjal dan ureter (hidronefrosis) .
- Penyempitan uretra (striktur uretra) .
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel-sel tersebut bermutasi menjadi sel kanker. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kandung kemih, yaitu berjenis kelamin laki-laki, berusia di atas usia 55 tahun, memiliki kebiasaan merokok, memiliki riwayat kanker, baik pada diri sendiri maupun keluarga, terpapar bahan kimia, seperti arsenik atau bahan kimia yang digunakan pada industri pembuatan kulit, karet, tekstil, dan cat, pernah menjalani radioterapi untuk mengatasi kanker di dekat kandung kemih, seperti kanker usus, pernah menjalani kemoterapi, mengalami menopause terlalu awal, yaitu di bawah usia 45 tahun, menggunakan kateter urine dalam jangka panjang, menderita infeksi saluran kemih dan batu kandung kemih menahun, dan menderita skistosomiasis yang tidak diobati.
Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih (ISK), seperti antibiotik, obat antinyeri, dan obat untuk mengobati demam maupun mual. Antibiotik merupakan pilihan utama untuk mengatasi ISK, dan beberapa jenis antibiotik yang umum digunakan antara lain amoxicillin, levofloxacin, ceftriaxone, ciprofloxacin, trimethoprim-sulfamethoxazole, dan nitrofurantoin. Penggunaan obat harus dilakukan secara tepat dan tidak boleh sembarangan agar infeksi yang dialami tidak muncul kembali atau bahkan menjadi lebih berat. Selain mengonsumsi obat, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi ISK, seperti memperbanyak minum air putih, tidak menahan buang air kecil, dan hindari penggunaan sabun atau pembersih area kemaluan yang mengandung pewangi. Jika mengalami gejala ISK, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapa tumbuhan herbal telah dipercaya dapat membantu mengobati kanker, termasuk kanker kandung kemih. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan herbal tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif. Beberapa tumbuhan herbal yang mungkin dapat membantu mengobati kanker kandung kemih antara lain:
- Minyak frankincense (kemenyan) dari tanaman boswellia.
- Saw palmetto, sejenis tanaman kelapa asli Amerika Serikat bagian tenggara sering diolah menjadi suplemen herbal untuk mengobati benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak, namun belum terbukti secara ilmiah dapat mengobati kanker kandung kemih.
- Beberapa tanaman herbal yang telah diteliti memiliki aktivitas antikanker, seperti Pygeum, Orbignya speciosa, dan biji labu.
- Beberapa tanaman obat yang digunakan untuk pengobatan kanker, seperti Mikania micrantha Kunth, Leucas aspera, dan Curcuma longa L.
Namun, sebelum menggunakan tumbuhan herbal sebagai pengobatan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli herbal untuk mengetahui dosis yang tepat dan kemungkinan efek samping yang dapat terjadi.